Warga Indonesia di Jepang berlebaran dengan protokol kesehatan yang ketat. Salat Ied dibagi dalam tiga gelombang dan tanpa ada acara "open house".
Suara takbir bergema mengiringi pelaksanaan salat Idulfitri 1443H yang digelar di Masjid Indonesia Tokyo, Jepang yang berlokasi di lingkungan Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Senin (2/5/2022).Salat Idulfitri ini terselenggara atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dengan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang.Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya menjelaskan, salat kali ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat."Alhamdulillah, KBRI Tokyo bekerja sama dengan KMII Jepang telah menyelenggarakan salat Idulfitri dengan lancar dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Meski demikian, sesuai instruksi Bapak Presiden, tahun ini KBRI Tokyo tidak menyelenggarakan open house," jelas Tri Purnajaya.Ketua Panitia Ramadan – Idulfitri 1443H, Muhammad Zahrul Muttaqin meyakini, kegiatan bersama Ramadan dan Idulfitri ini akan menambah kekompakan masyarakat Indonesia di Jepang."Terima kasih atas dukungan dari semua pihak, baik dari KBRI Tokyo maupun KMII Jepang, alhamdulillah kegiatan terlaksana dengan tertib dan kompak," ujar Zahrul Muttaqin.Sementara itu Ketua KMII Jepang Aziz Muhammad memastikan pelaksanaan salat Idulfitri ini menjadi momen kebersamaan untuk kembali menjadi fitrah setelah sebulan berpuasa.Lebih kurang 1.500 orang mengikuti salat Idulfitri dalam tiga gelombang. Hal ini dilakukan mengingat kapasitas yang terbatas di masjid dan lingkungan SRIT.Pihak panitia melakukan pengecekan suhu tubuh dan meminta para peserta salat untuk memakai desinfektan pembersih tangan sebelum pelaksanaan salat. Peserta salat juga diminta menjaga ketertiban dan menjaga kebersihan lingkungan.Sepanjang Ramadan, KBRI Tokyo dan KMII Jepang menyelenggarakan rangkaian kegiatan di antaranya shalat tarawih bersama, pesantren kilat, tabligh akbar dan kajian-kajian keagamaan. (*)
Baca Juga :