Pohon ini sebelumnnya disakralkan warga melalui Ajaran Aluk Todolo atau Animisme sebegai kepercayaan orang toraja jaman dulu.
Lima hari tutup jalan penghubung dua Kelurahan, pohon keramat berusia ratusan tahun di Tarongo, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, berhasil disingkirkan .Pemotongan pohon keramata ini dilakukan pada Jumat (1/4) oleh Tim dari BPBD dibantu warga diiringi upacara ritual yang dilakukan oleh tokoh adat.Pohon beringin berukuran besar tersebut diketahui pada jaman dahulu dipakai sebagai tempat pemujaan paham aluk todolo.Sehingga warga sekitar sebelumnya tak mengijinkan pihak BPBD Tana Toraja untuk melakukan pembersihan sebelum ritual adat dilakukan.Pohon yang tumbang pada senin (28/3) lalu itu, barakhirnya bisa dipotong dan disingkirkan dari badan jalan, setelah Tomina ( pemimpin upacara adat) bernama Nek Sando Tato Dena’ melakukan proses ritual dipohon keramat.[caption id="attachment_512226" align="alignnone" width="1280"] Tomina ( pemimpin upacara adat) bernama Nek Sando Tato Dena’ melakukan proses ritual (antv / Joni Bane Tonapa)[/caption]Upacara ritual itu ditandai dengan mempersembahkan beberapa sesajian berupa beras ketan, ayam yang kemudian dimasak menggunakan bambu dilokasi pohon tumbang.Setelah melakukan proses ritual sebagai kepercayaan warga sekitar, pohon keramat berukuran jumbo tersebut kemudian di potong Tim BPBD bersama warga sekitar menggunakan gergaji mesin, setelah lima hari menutup jalan.“Sudah bisa dipotong, karena kita sudah minta ijin sama yang Mahakuasa, sebab pohon ini sebelumnnya disakralkan warga melalui Ajaran Aluk Todolo atau Animisme sebegai kepercayaan orang toraja jaman dulu. Terang Tomina Nek Sando Tato Dena’ yang memimpin ritual.Sementara itu, Alfian Andi Lolo, Kepala BPBD Tana Toraja, yang dikonfirmasi menjelaskan jiga hari ini telah dilakukan ritual adat oleh masyarakat sekitar, sehingga petugas BPBD Tana Toraja melakukan evakuasi pohon keramat, untuk membuka kembali akses jalan poros bagi pengendara roda dua maupun empat."Hari ini telah dilakukan ritual adat oleh masyarakat sekitar, sehingga petugas BPBD Tana Toraja melakukan evakuasi pohon keramat, untuk membuka kembali akses jalan poros bagi pengendara roda dua maupun empat. Jelas, Alfian Andilolo, Kepala BPBD Tana Toraja.
Joni Bane Tonapa | Toraja, Sulawesi Selatan
Baca Juga :