Kenaikan harga daging sapi berimbas pada nasib penjualan para pedagang daging sapi di Pasar PSPT Tebet Timur Jakarta Selatan. Penjualan pedagang di pasat tersebut turun drastis lantaran sepi pembeli.
Harga daging sapi di Pasar PSPT Tebet Timur, Jakarta Selatan mengalami kenaikan. Pada kondisi normal harga daging sapi dijual Rp 120.000/kg tapi saat ini menjadi sekitar Rp 150.000/kg. Kenaikan ini terjadi sejak awal Februari.Kondisi tersebut pun dikeluhkan para pedagang. Pasalnya penjualan mereka jadi sepi pembeli lantaran harga jual daging sapi yang melonjak."Yah lihat saja, sepi kan yang beli daging? dari tadi nunggu saja belum ada yang beli," ujar Heru, salah seorang pedagang daging sapi kepada ANTV, Jumat, (25/2/2022).Heru mengatakan, biasanya pedagang di sini setiap harinya bisa menjual 14 hingga 15 kilogram daging sapi per-harinya. Namun karena harga daging sapi melonjak, penjualan mereka pun turun drastis."Turun drastis banget, sehari tuh sekarang paling banyak jual cuma 4 sampai 5 kilogram daging," tutur Heru.Karena itu, para pedagang pun mengantisipasi sisa daging sapi yang tak terjual dengan menyimpannya di
freezer agar tetap awet.Sementara terkait aksi mogok jualan pada Senin, 28 Februari 2022, para pedagang daging sapi di Pasar PSPT Tebet mengaku akan ikut turut serta apabila memang seluruh pedagang dari seluruh daerah melakukannya."Sekarang belum tahu ikut atau tidak (mogok). Ya kalau mereka (seluruh pedagang sapi) berjuang, kita juga pastinya ikut supaya turun harganya," tutur Heru.Para pedagang sapi akan melakukan aksi mogok berjualan yang rencananya dilakukan pekan depan, Senin 28 Februari - 4 Maret 2022 mendatang. Aksi ini sebagai bentuk protes para pedagang, supaya pemerintah bisa menurunkan harga daging sapi yang terus melonjak. Selain itu, hal ini juga demi kesejahteraan pedagang maupun pelanggan.
Baca Juga :