Ketum PSSI tak sejalan dengan pemikiran Haruna Soemitro soal Shin Tae-yong. Ketum PSSI Mochamad Iriawan mengaku tidak sepemikiran dengan anggota Exco Haruna Soemitro soal pembinaan sepakbola nasional.
Seperti diketahui Anggota Exco PSSI Haruna Soemitro saat ini mendapatkan protes keras dari warganet soal pernyataan dirinya terkait dengan hasil yang dicapai oleh pelatih Timnas Shin Tae-yong di ajang Piala AFF 2020 di Singapura.Haruna Soemitro yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Klub Madura United tersebut menyatakan dalam sepakbola yang dilihat adalah hasil dan bukan proses. Dalam sebuah video siniar di kanal Youtube JPNN.COM, Haruna Soemitro menyebut bahwa yang terpenting dalam sepak bola adalah hasil bukan proses."Ya, memang gitu sepak bola. Di sepak bola itu orang tak mau lihat proses. Yang dilihat hasil," ujar Haruna ketika itu.Pernyataan Haruna tersebut mendapatkan protes dari banyak warganet. Apalagi kalimat tersebut juga diarahkan Haruna untuk menyindir pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong yang dianggapnya sama saja dengan pelatih lain karena "hanya" bisa membawa skuad "Garuda" ke final Piala AFF.Gelombang kritik Haruna untuk Shin Tae-yong membuat warganet bereaksi dan memunculkan tanda pagar (tagar) #HarunaOut di media sosial sebagai desakan agar Haruna keluar dari PSSI. Bersamaan dengan itu, warganet memberikan dukungan kepada Shin Tae-yong.Menanggapi masalah Haruna Soemitro yang mendapatkan protes dari warganet dan meminta anggota Exco PSSI ini keluar dari kepengurusan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengaku tidak sejalan.Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan tidak setuju dengan pemikiran anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Soemitro soal pentingnya sebuah proses dalam sepak bola.Kepada pewarta di Jakarta, Selasa 19 Januari 2022, Iriawan menegaskan bahwa proses merupakan jalan yang mesti dilewati untuk mencapai tujuan."Misalnya, dari sini (Jakarta-red) mau ke Bogor, masa tiba-tiba sampai di Bogor? Tentu, kan, harus melewati jalan tol atau jalan biasa, bisa naik mobil, kereta api atau pesawat. Itulah prosesnya dan kami percaya pada proses itu," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.Menurut Iriawan, tidak ada tim nasional yang bisa berprestasi tanpa proses.Iriawan mencontohkan para pemain muda mesti mengantongi banyak jam latihan dan pertandingan agar perfoma serta kemampuan mereka terus meningkat."Saya yakin, kepercayaan terhadap proses akan membentuk hasil yang baik," tutur purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.Karena itu, Iriawan terus mendukung program yang sudah diberikan oleh sang pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong. Seperti diketahui mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia Rusia 2018 ini merombak secara besar besaran skuat Timnas Indonesia.Shin Tae-yong tidak mau mengambil para pemain senior, sudah melewati batas usia potensial diatas 27 tahun, dan tidak mau berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan fisik seperti yang diinginkannya.
Baca Juga :