Sejumlah Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) dibantu masyarakat mulai membersihkan berbagai fasilitas umum yang terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Salah satunya yang dilakukan di Masjid Falah di Desa Sumberwuluh Dusun Kebondeli Utara Kabupaten Lumajang.Kordinator Posko Erupsi Semeru PMI Jatim, Andris Rufianto Putro mengatakan upaya proses pembersihan masjid, sesuai dengan arahan Bapak Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang meminta masjid, kembali difungsikan dan dioptimalkan terutama dijadikan tempat pengungsian untuk warga para penyintas. Terlebih besok (10/12) merupakan hari jumat pertama pasca terjadinya erupsi semeru. Dimana warga masyarakat khususnya para pengungsi muslim akan melaksanakan ibadah shalat jumat."Pasca kejadian semburan awan panas guguran, Relawan PMI dikerahkan untuk membantu proses pembersihan Masjid yang terkena dampak, salah satunya dengan melakukan pembersihan baik diluar maupun di dalam masjidnya,"ujar Andris, Kamis (9/12).[caption id="attachment_502587" align="alignnone" width="1280"] Relawan PMI sedang membersihkan bagian luar masjid (ANTVKLIK/PMI)[/caption]Andris menambahkan, dalam upaya pembersihan tersebut dilakukan dengan cara menyemprotkan air bertekanan tinggi, melakukan pembersihan dibagian dinding luar dan dalam masjid yang diselimuti oleh abu vulkanik."Dalam pelaksanannya, Palang Merah Indonesia mengerahkan 2 unit kendaraan tangki air, dengan kapasitas masing masing mengangkut air 5000 liter, 3 unit grand max dan 20 Relawan gabungan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah lainnya yang akan melaksanakan pembersihan fasilitas umum," kata Andris.Selain itu Andris berharap, dengan melakukan upaya pembersihan, fasilitas umum dan keagamaan bisa kembali berangsur digunakan dan difungsikan bagi masyarakat dan para penyintas.Tak hanya kegiatan pemulihan fasilitas umum, relawan PMI juga melakukan berbagai pelayanan lainnya, baik kesehatan mobile clinik dan pendistribusian air bersih.Sejumlah armada penanggulangan bencana ini, beroperasi setiap hari dengan mendatangi pemukiman serta sejumlah titik pengungsian.
Baca Juga :