Warga Dusun Curah Kobokan mendatangi Pos Pantau Semeru, setelah pagi tadi pukul 03:26 WIB, Semeru kembali mengeluarkan suara gemuruh dan hembusan angin kencang. Warga khawatir lahar dingin kembali menerjang Sungai Curah Kobokan.
Dari Pos Pantau Gunung Api Semeru Lumajang, Jawa Timur. Pagi (6/12) ini sebagian Puncak Semeru terlihat masih tertutup kabut.Namun sejumlah warga Dusun Curah Kobokan kembali mendatangi pos pantau, setelah pagi tadi pukul 03:26 WIB, aktivitas Semeru terekam getaran besar di alat seismograf pos pantau.Mereka ingin memastikan kemungkinan terjadi lagi banjir lahar dingin di aliran Sungai Curah Kobokan.Khoirul, salah satu warga Curah Kobokan mengaku takut dan trauma setelah erupsi yang telah menelan 14 korban meninggal dunia dan 57 korban luka bakar, Sabtu (4/12) lalu.[caption id="attachment_502281" align="alignnone" width="900"] Aktivitas Semeru sempet terekam getaran besar, pada Senin (6/12) pukul 03:26 WIB (ANTVKLIK/ Syahwan)[/caption]Sementara Kepala Pos Pantau Sawur, Liswanto menuturkan pasca erupsi pada hari sabtu sore lalu/ potensi awan panas masih tinggi, namun tidak dibarengi dengan anomali atau tanda tanda yang signifikan, sehingga erupsi bisa terjadi sewaktu waktu kembali.“Secara kegempaan dalam 6 jam terakhir, terjadi 1 kali letusan, 1 kali hembusan dan 1 kali getaran banjir, “ujar Liswanto.Kini, aktivitas warga berangsur normal. Untuk menghindari kembali jatuh korban jiwa, warga dan penambang pasir dilarang beraktivitas di radius 5 km dibukaan kawah aktif.
Muhammad Syahwan I Lumajang https://youtu.be/c4L39Py2ETs
Baca Juga :