Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyatakan bahwa hoaks dan disinformasi masih menjadi salah satu kendala utama. Yakni dalam pengendalian pandemi Covid-19.
Penemuan variant of concern baru Omicron, menuntut seluruh elemen masyarakat untuk semakin waspada dan berhati-hati. Termasuk menyikapi hoaks dan disinformasi tentang varian tersebut yang mungkin timbul.“Informasi tentang varian baru Covid-19 masih terus dipelajari. Pemerintah secara berkala akan memutakhirkan langkah antisipasi dan sosialisasinya. Kami berharap masyarakat waspada dan terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Serta berhati-hati terhadap penyebaran hoaks dan disinformasi tentang varian ini. Masyarakat kami minta untuk selalu mengakses informasi atau data dari sumber terpercaya,” papar Dedy.Hal itu disampaikan Dedy dalam Siaran Pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Kamis (2/12/2021).Pemerintah telah melakukan tindakan cepat guna mengantisipasi varian virus baru Covid-19. Yakni Omicron agar tidak masuk ke Indonesia.Sejalan dengan langkah tersebut, ujar Dedy, pemerintah meminta untuk tetap mengoptimalkan perlindungan kesehatan dengan disiplin protokol kesehatan. Serta segera melakukan vaksinasi, dan mencari informasi dari sumber yang kredibel.Pada kesempatan yang sama, Dedy memaparkan bahwa persebaran hoaks dengan beragam isu tentang Covid-19 masih ditemukan di media sosial.Kementerian Kominfo sejak Januari 2020 hingga 2 Desember 2021 telah mengidentifikasi berbagai hoaks dan disinformasi .“Telah ditemukan sebanyak 2010 isu hoaks Covid-19 pada 5194 unggahan media sosial. Yakni dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sejumlah 4493 unggahan,” beber Dedy.Ia melanjutkan, pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5051 unggahan tersebut dan 143 unggahan lainnya sedang dalam proses tindak lanjut.Sementara, untuk hoaks tentang vaksinasi COVID-19, telah ditemukan sebanyak 401 isu hoaks pada 2476 unggahan media sosial.Seperti halnya hoaks COVID-19, isu hoaks terkait vaksinasi ini juga terbanyak didapatkan pada platform Facebook yakni sebanyak 2284 unggahan.Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 2476 unggahan hoaks vaksinasi Covid-19 ini.
Baca Juga :