Banjir di Kota Sampit Makin Parah, Kedalaman Mencapai Satu Meter

Rumah warga yang terendam banjir di Kota Ketapang (antv / Didi Syahwani)
Rumah warga yang terendam banjir di Kota Ketapang (antv / Didi Syahwani) (Foto : )
Kondisi banjir terparah terjadi di Jalan Haji Anang Sentawi, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru,  Ketapang, Kalimantan Tengah.
  Banjir yang merendam kota Sampit Jumat (12/11/2021) ini memasuki hari kedua, namun belum ada tanda tanda surut, bahkan kondisinya semakin parah.Hujan yang kembali turun sejak kemarin sore hingga tengah malam menyebabkan ketinggian air menjadi bertambah.Guyuran hujan yang berlangsung terus-menerus, mendorong air merendam  masuk ke dalam rumah warga.Kondisi terparah terjadi di sekitaran jalan Haji Anang Sentawi, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru,  Ketapang.Ketinggian air dilokasi ini mencapai satu meter, banyak rumah warga yang terendam.Untuk menyelamatkan harta benda beberapa warga mensiasati dengan membuat balai-balai dengan kaki tinggi.Balai-balai ini difungsikan untuk meletakan barang sekaligus sebagai tempat tidur mereka untuk sementara selama banjir.Salah seorang warga, Salawiyah terpaksa membiarkan harta bendanya terendam banjir, sebab tidak sempat memindahkannya.“Kagak sempat semua terendam tuh, banjirnya malam. Kita tidur terus airnya masuk," jelas Salawiyah.Selain menggenangi wilayah pemukiman, banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan dalam Kota Sampit, sedalam 30 hingga 50 sentimeter.Antara lain Jalan Kopi Selatan, Soeprapto Selatan,  DI Panjaitan dan Anang Sentawi.Kendaraan yang melintas banyak yang mengalami mati mesin karena terendam banjir. Pengendara terpaksa mendorong kendaraannya menuju tempat aman .[caption id="attachment_500790" align="alignnone" width="900"] Banyak kendaraan yang mogok akibat terendam banjir (antv /Didi Syahwani)
Banyak kendaraan yang mogok akibat terendam banjir (antv /Didi Syahwani)[/caption]Meski terendam banjir kondisi lalu lintas tetap terpantau lancar. Aparat mengimbau pengendara, baik roda dua maupun roda empat diimbau berjalan pelan-pelan agar tidak mogok.  Didi Syachwani |Sampit, Kalimantan Tengah