Tenaga kesehatan (Nakes) adalah salah satu profesi yang banyak dibutuhkan di saat pandemi Covid-19. Selain dituntut waktu dan energi, pekerjaan ini juga punya resiko besar terpapar langsung. Gelar pahlawan Covid-19 layak disandang pasca pengorbanan yang sangat besar.
Kepala Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan, Diono Susilo menuturkan pahlawan di era pandemi tak harus identik dengan militer. Peran nakes dalam menangani pandemi, menurutnya, sangat patut diapresiasi.“Pemerintah juga melihat para Nakes memberikan yang terbaik meski nyawa sendiri dalam ancaman,” jelasya saat Dialog secara daring memperingati hari pahlawan, Rabu (10/11/2021).Diono menjelaskan, pada awal masa pandemi, banyak Nakes yang gugur disebabkan faktor ketidaktahuan.Berawal dari ketidakjujuran masyarakat akan kondisi kesehatan. Alhasil para nakes yang menangani ikut terpapar. Selain itu juga faktor lokasi pekerjaan dan kelelahan.Seiring waktu, situasi lebih terjaga. Kasus-kasus sebelumnya menjadi evaluasi dan pembelajaran. Hingga akhirnya resiko gugurnya nakes karena bertugas dapat ditekan sekecil mungkin. Data ini juga tak terlepas dari peran masyarakat yang semakin tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan.“Saat ini, meski pandemi telah melandai berkat kerja sama semua elemen, tapi tetap waspada. Prokes adalah kunci keselamatan kita semua. Kalau kita sehat, ekonomi juga sehat,” pesannya.Upaya pemantauan juga masih tetap dilakukan di seluruh wilayah, sehingga dapat dilakukan tindakan apabila terjadi pergerakan kasus.Penegakan hukum, menurutnya, juga dapat dilakukan untuk menindak pelanggaran, agar masyarakat lebih berhati-hati.Pandemi Covid-19, seharusnya membuat masyarakat lebih sadar bahwa kesehatan itu mutlak diperlukan. Dalam momentum ini, peran Posyandu dalam sosialisasi hidup sehat dinilai sangat bermanfaat.Begitu pula peran nakes di sektor layanan primer, sekunder dan tersier untuk menyampaikan gerakan hidup sehat dan pola hidup sehat.“Kami lakukan sosialisasi hidup sehat agar masyarakat selalu sadar bahwa sehat itu mahal harganya dan berdampak pada ekonomi, baik individu maupun negara,” ujarnya.Ketua Persatuan Perawat Nasional Harif Fadhillah menyatakan bahwa seharusnya dalam masa pandemi ini, semua pihak dapat saling merawat. Perawat memberikan perawatan kesehatan kepada masyarakat sesuai kompetensinya.Masyarakat juga memiliki peran merawat motivasi sehingga semua dapat bertahan melawan pandemi.Pengalaman paling mendalam dalam tugas pelayanan COVID-19 adalah ketika harus merawat teman sejawat yang kritis hingga berhasil sembuh.Menurutnya, dalam bertugas, kekuatan team work sangat membantu guna saling membangkitkan semangat. Kebersamaan itu digunakan sebagai motivasi.“Meski tugas sangat berat, tapi harus dilalui dengan keceriaan dan potensi masing-masing dalam upaya mempertahankan semangat,” tandasnya.
Baca Juga :