Simulasi, Baku Tembak Antara Kelompok Teroris dengan Pasukan Raider Yonif 411 di di Kantor Bupati Boyolali

Simulasi, Baku Tembak Antara Kelompok Teroris dengan Pasukan Raider Yonif 411 di di Kantor Bupati Boyolali (Foto antvklik-Agus)
Simulasi, Baku Tembak Antara Kelompok Teroris dengan Pasukan Raider Yonif 411 di di Kantor Bupati Boyolali (Foto antvklik-Agus) (Foto : )
Sekelompok teroris, Selasa pagi (2/11/2021), masuk ke Kantor Bupati Boyolali, Jawa Tengah. Mereka menyandera para pejabat Pemkab yang sedang melakukan rapat.
Kawananan teroris tersebut datang dengan mengendarai lima sepeda motor dan berboncengan dan bersenjata laras panjang merangsek ke ruangan rapat.Kawanan teroris ini kemudian mengacungan senjata dan menembakannya ke udara untuk mengancam dan menyandera para pejabat yang tengah rapat.kemudian kelompok teroris iitu meminta tebusan uang hingga ratusan juta rupiah kepada sang Bupati. Namun, penyanderaan tersebut akhirnya dapat digagalkan pasukan Raider Yonif 411 Pandawa Salatiga, Jawa Tengah.[caption id="attachment_500355" align="aligncenter" width="900"] Pasukan Raider Yonif 411 bergerak masuk ke Kantor Bupati Boyolali (Foto antvklik-Agus) Pasukan Raider Yonif 411 bergerak masuk ke Kantor Bupati Boyolali (Foto antvklik-Agus)[/caption]Saat proses pembebasan para sandera, baku tembak antara pasukan Raider Yonif 411 dan sekolompok teroris tidak terhindarkan.Drama penyaderaan dengan menggunakan sejata laras panjang dan baku tembak adalah bagian dari simulasi antisipasi jika terjadi gangguan keamanan. Terutama teroris.Panglima Devisi Infantri 2 Kostrad Mayjen TNI AD Andi Muhammad, mengatakan, latihan ini dititik beratkan dalam menerapkan operasi khusus. Yakni pembebasan tawanan atau sandera. Latihan ini dilakukan melihat perkembangan situasi atau kondisi tingkat regional maupun nasional.“Ada latihan pengamanan di udara maupun penghancuran wilayah darat. Jadi latihan ini dalam bentuk semua medan melihat perkembangan jaman maupun situasi,” kata MayjenTNI AD Andi Muhammad.Latihan tersebut bertujuan untuk melatih prajurit guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.“Mereka mahir karena mampu menguasai materi dalam latihan, jadi ini yang kami harapkan. Dan ini puncak dari latihan 9 bataliyon,”ucapnya.
Agus Sartono | Boyolali, Jawa Tengah