Menjadi korban PHK akibat perusahaan tempatnya bekerja terdampak pandemi Covid-19, tak membuat kecut Shodiq Yusdiara, warga Pati, Jawa Tengah.
Untuk terus bisa bertahan hidup, dia kemudian banting stir menjadi petani anggur di halaman rumahnya.Ternyata, hasilnya di luar dugaan. Dari berkebun anggur ini, ia mampu meraup pendapatan hingga belasan juta rupiah per bulan.Halaman rumah Shodiq Yusdiara di Desa Grogolan Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati Jawa Tengah, kini penuh ditumbuhi pohon-pohon anggur.Keberhasilan budidaya anggur di tempat ini tidak terjadi dalam semalam, tetapi melewati berbagai proses selama satu tahun terakhir.Di halaman rumahnya seluas sekitar 200 meter persegi, tampak ditumbuhi puluhan pohon anggur. Batangnya tumbuh keatas, kemudian menjalar di batang-batang baja ringan yang dipasang membentuk atap. Halaman rumah pun menjadi terkesan teduh.Usaha untuk menanam anggur ini mulai ditekuni Shodiq saat ia dirumahkan dari pekerjaannya di salah satu pembibitan perkebunan sawit. Yakni di Kalimantan Tengah, akibat perusahaan terdampak pandemi Covid-19.Shodiq Yusdiara mengatakan, awalnya dia menanam bibit anggur yang dibeli dari salah satu pameran.Saat itu banyak orang yang menganggap usahanya bakal sia-sia. Namun, Shodiq tidak patah semangat dan terus belajar cara budidaya anggur.[caption id="attachment_498105" align="aligncenter" width="900"] Shodiq Yusdiara tengah merawat tanaman anggur di halaman rumahnya (Foto antvklik-Rohim)[/caption]“Setelah saya dirumahkan dari perusahaan karena terdampak pandemi, saya coba coba membudidayakan tanaman anggur di halaman rumah. Lama-lama kok menghasilkan bisa buat memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari hari. Akhirnya saya kembangkan lagi, yang awalnya dua tanaman saya cangkok cangkok saya jual dan saya kembangkan dengan tambah beli bibit tanaman lagi yang lain,” kata Shodiq Yusdiara, Senin (11/10/2021)Puncak sukses Shodiq tergapai setelah setengah tahun berjalan. Dengan menggunakan media sosial sebagai sarana promosi, maka mulai banyak pesanan buah dan bibit anggur dari sejumlah daerah di indonesia.Pohon anggur jenis Ninel yang berasal dari Ukraina, tergolong mudah perawatannya dan buahnya lebih manis. Hanya saja, salah satu kendala yang belakangan ini dihadapi adalah munculnya hama jamur di tanaman anggur.“Untuk perawatannya lumayan mudah, yang penting tanaman anggur harus cukup terkena sinar matahari. Dibersihkan dari gulma, tanaman liar semak semak, dan bebatuan,” ujar Shodiq.Masyarakat sekitar pun mulai tertarik untuk melihat kebun anggur miliknya yang mulai dipenuhi buah. Bahkan saat pemerintah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tempat ini menarik minat warga sekitar untuk datang.Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, warga yang didominasi ibu-ibu datang untuk membeli buah dan melakukan swafoto di tengah kebun anggur.Salah seorang pengunjung, Nur Afriani, mengaku senang bisa mengunjungi kebun anggur milik Shodiq Yusdiara ini.Selain bisa memilih buah anggur langsung dari kebun, dia juga bisa swafoto dengan spot foto berlatar belakang kebun anggur.[caption id="attachment_498107" align="aligncenter" width="900"]
Pengunjung memilih buah anggur sekaligus bisa untuk swafoto (Foto antvklik-Rohim)[/caption]“ini khan masa ppkm ya..jadi kalau kita cari hiburan atau wisata itu yang dekat dekat saja. Kebetulan ini khan dekat dengan rumah saya sendiri. Disini bisa foto foto selfie trus icip icip anggurnya,” ujar Nur Afriyani.Saat ini tak kurang dari 200 pot bibit anggur per bulan yang dipesan pembeli. Tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, justru pesanan bibit lebih banyak datang dari luar Pulau Jawa. Seperti Gorontalo, Aceh, Medan, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat hingga Bali.Per pot dibanderol Rp70 hingga Rp80 ribu rupiah, tergantung jenis dan jumlah mata tunas bibit anggur.Hasil dari budidaya tanaman anggur ini cukup menggiurkan. Tak hanya dari menjual bibit, setiap pohon mampu menghasilkan sekitar 12 kilogram anggur dalam setahun. Shodiq menjual anggur Rp 80 ribu per Kilogram.Shodiq mengaku kewalahan menghadapi banyaknya permintaan bibit dan buah anggur. Kini perbulan Shodiq mampu meraup pendapatan antara Rp14 hingga Rp15 juta, dari berjualan bibit dan buah anggur miliknya. Abdul Rohim | Pati, Jawa Tengah
Baca Juga :