Dua Orang Utan, induk dan anaknya yang meresahkan warga karena masuk ke pemukiman, berhasil dievakuasi tim BKSDA Ketapang.
Proses evakuasi dengan menggunakan obat bius itu dilakukan BKSDA bekerjasama dengan Orangutan Foundation International (OFI).Upaya penyelamatan orangutan sempat berlangsung cukup alot, karena orang utan selalu berpindah dari satu pohon ke pohom lain. Sehingga hal itu membuat petugas cukup kesulitan membidik senjata obat bius.Mebutuhkan waktu sekitar tiga jam, hingga akhirnya induk orang utan berjenis kelamin betina jatuh pingsan, usai ditembus tiga tembakan obat bius.Sedangkan anak orangutan yang berjenis kelain jantan, dapat dievakuasi tanpa obat bius lantaran tidak mau lepas dari pelukan induknya.Hasil pemeriksaan sementara oleh dokter hewan, dua satwa langka itu diselamatkan dalam keadaan sehat.Induk orangutan diketahui berusia 15 tahun dan memiliki berat 48 kilogran. Sedangkan anak orangutan berusia dua tahun dengan berat 8 kilogram.Usai diperiksa, induk dan anak orangutan tersebut langsung dibawa ke kantor BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan lebih intensif.Hasil pemeriksaan akan menentukan apakah primata asli Kalimantan bernama latin Pongo Pygmaeus itu, bisa langsung dilepasliarkan atau perlu menjalani rehabilitasi terlebih dahulu.Penyelamatan orangutan oleh petugas BKSDA dan OFI itu menarik perhatian warga sekitar. Terutama para petani yang takut berkebun sejak orangutan berkeliaran di kebun mereka.Dengan diselamatkannya induk dan anak orang utan, kini warga mengaku lega dan tidak lagi khawatir beraktivitas di kebun.Menurut salah satu warga Desa Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kalimantan Tengah, Amir Mahmud, dua orangutan sudah hampir 3 bulan terakhir ini berkeliaran di kebun dan permukiman. Didi Syachwani | Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah https://youtu.be/otvFD4XHD_I
Meresahkan, Dua Orangutan yang Berkeliaran di Permukiman Berhasil Dievakuasi
Minggu, 10 Oktober 2021 - 10:41 WIB