PT Gotrans Logistic Internasional, salah satu kelompok usaha PT Gobel Internasional, secara resmi menggarap proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Anggrek di Gorontalo setelah penyerahan proyek dilakukan hari ini, Selasa (28/9/2021).
PT Gotrans Logistic International telah membentuk konsorsium bernama PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) bersama dengan tiga perusahaan lainnya yakni PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah serta PT Hutama Karya (Persero).Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan konsorsium tersebut sebagai pemenang lelang proyek pelabuhan yang terletak di Gorontalo tersebut pada 18 Juni 2021.[caption id="attachment_496612" align="aligncenter" width="900"] Berkat Loby Rachmat Gobel, Pelabuhan Anggrek Berkembang ke Pelabuhan Cargo Internasional (Foto Dok Humas Ditjen Perhubungan Laut)[/caption]Rachmat Gobel yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR/RI mengatakan agar tujuan pengembangan pelabuhan Anggrek bisa tercapai secara optimal dibutuhkan sinergi semua pihak.Tak hanya itu, kesuksesan pengembangan Pelabuhan Anggrek di Kab. Gorontalo Utara tentu tidak sebatas pembangunan fasilitasnya yang modern tetapi juga seberapa besar dampaknya terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitarnya.“Pengembangan pelabuhan Anggrek harus menjadi milestone dalam mewujudkan visi pembangunan Gorontalo dari 5 provinsi termiskin mejadi 5 provinsi termakmur di Indonesia dalam 30 tahun mendatang, dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional,” kata Rachmat Gobel, Selasa (28/9/2021).[caption id="attachment_496613" align="aligncenter" width="900"]
Rachmat Gobel saat melakukan peninjauan (Foto Istimewa)[/caption]Rachmat Gobel berpendapat meski mempunyai potensi besar di sektor agribisnis seperti jagung, coklat, kelapa dan perikanan laut, pembangunan di Provinsi Gorontalo selama ini relatif tertinggal karena lemahnya dukungan infrastruktur.Dengan kehadiran proyek pengembangan Pelabuhan Anggrek, salah satu masalah pembangunan wilayah ini telah mendapatkan jalan keluar.Wacana pembangunan pelabuhan ini sebetulnya sudah sejak 2006, tetapi selalu tertunda-tunda. Studi pendahuluan dilakukan pada 2017 dan barulah pada 2019 proyek ini mendapat titik terang, dengan keluarnya SK Menteri Perhubungan No. 263/2019 tentang Rencana Induk Pelabuhan Anggrek Provinsi Gorontalo, yang saat ini sedang ditinjau kembali dalam mendukung upaya percepatan pembangunan Provinsi Gorontalo.Melalui proyek ini, pelabuhan Anggrek nantinya dapat disinggahi kapal peti kemas dengan kapasitas 30.000 DWT (dead weight ton) dan kapal general cargo dengan kapasitas 10.000 DWT.Selain terminal bongkar muat barang dann peti kemas, pelabuhan ini juga akan dilengkapi berbagai fasilitas lain seperti peti kemas berpendingin (reefer container).
Baca Juga :