Pemerintah terus memaksimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan produktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini diharapkan dapat mendorong UMKM untuk naik kelas dan go digital, serta berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mencatat, penyaluran KUR hingga 13 September 20021 telah mencapai Rp179,54 triliun atau mencapai 63 persen dari target 2021 sebesar Rp285 triliun. Adapun, jumlah debitur penerima KUR telah mencapai 4,77 debitur."Realisasi penyaluran KUR yang cukup tinggi menandakan bahwa ekonomi UMKM sudah mulai bergerak. Terlebih jika melihat tingkat NPL (non-performing loan) yang berada bawah 1 persen atau tepatnya 0,99 persen, artinya ekonomi kemampuan bayar debitur sangat baik sejalan dengan kegiatan usahanya," kata Johnny di Jakarta, Selasa (21/9).Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penyaluran KUR kini ditingkatkan dengan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen hingga akhir 2021.Kebijakan ini diikuti dengan penundaan angsuran pokok KUR, relaksasi perpanjangan waktu jatuh tempo, dan penambahan limit plafon bagi penerima KUR terdampak pandemi Covid-19."Langkah ini diambil untuk memberi kemudahan dan lompatan besar bagi UMKM untuk memperkuat permodalan mereka. Berbagai relaksasi juga diberikan untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM untuk tetap menjaga usahanya di tengah pandemi," tegasnya.Ke depan, pemerintah juga terus melakukan berkoordinasi dengan berbagai pihak dari hulu hingga hilir untuk meningkatkan efektivitas penyaluran KUR.Hal ini juga akan diikuti dengan pembinaan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kapabilitas digital UMKM."Pemerintah terus menggenjot penyaluran KUR untuk meningkatkan produktivitas UMKM sehingga memperkuat perekonomian kerakyatan. Penyaluran KUR secara efektif menjadi kunci untuk terus mendukung UMKM Indonesia menjalankan kegiatan usaha dan meningkatkan digitalisasi agar mereka bisa naik kelas," ujar Johnny.
Baca Juga :