Saat mendampingi Presiden Jokowi meresmikan pabrik baja baru milik PT Krakatau Steel, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir beberkan transformasi BUMN, dari rugi hingga untung triliunan rupiah.
Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan transformasi BUMN saat pandemi Covid-19.Menurutnya, sesuai arahan presiden, transformasi dan restrukturisasi ini untuk meningkatkan akuntabilitas, profesionalitas dan daya saing, baik di pasar domestik maupun internasional.Erick Thohir mencontohkan transformasi di Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan dari tiga bank himpunan bank-bank negara (himbara)."Alhamdulillah, Indonesia mempunyai bank syariah yang masuk 10 besar bank di Indonesia. Dari laporan yang kami terima, pertumbuhan pendanaan dari syariah performance- nya lebih baik dari bank konvensional," katanya yang disiarkan di akun Sekretariat Presiden di YouTube.Erick berharap dalam kurun lima tahun ke depan, BSI dapat berekspansi ke berbagai negara, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.Selain BSI, Erick juga menyebut transformasi yang dilakukan Pertamina. Menurutnya, Pertamina kini memiliki enam sub holding dengan pencapaian yang luar biasa."Di hulu ada potensi temuan baru minyak dan gas 204 juta barel. Ini sungguh menggembirakan di kala kita terus turun produksi. Di kuarter kedua di Juni ini untung 1 miliar (dollar AS). Yang selama ini juga kilang dan petrochemical menjadi beban, sudah untung 280 juta (dollar AS).Menurutnya, sub-sub holding Pertamina akan terus diperkuat agar valuasi perusahaan minyak pelat merah itu dapat mencapai 100 miliar dollar. Apalagi Pertamina sudah masuk 500 perusahaan terbesar di dunia."Pondasinya harus kita jaga karena 2024 penjualan 92 miliar (dollar AS) dan keuntungan di 8 miliar (dollar AS) sehingga valuasinya bisa 100 miliar dollar," paparnya.Soal penggabungan BRI, Pegadaian dan PNM juga disinggung oleh Erick Thohir.Menurutnya, dengan penggabungan ini akan menjadi kekuatan tersendiri dalam mengembangkan UMKM di Indonesia yang belum mendapat akses perbankan.Dikatakan, ada 50 juta UMKM di Indonesia, namun 30 juta UMKM belum mendapat akses permodalan dari perbankan.Erick mengatakan, dengan penggabungan ini akan membuat pendanaan jadi lebih mudah dan menurunkan tingkat suku bunga.Dicontohkan program Mekaar yang dikelola PNM dalam 1,5 tahun terakhir tumbuh 5, juta nasabah sehingga totalnya jadi 10,8 juta nasabah.Angka ini sudah mengalahkan Grameen Bank yang menjadi tempat belajar program Mekaar yang memiliki 9,1 juta nasabah.Soal restrukturisasi BUMN, Erick menyebut utang yang direstrukturisasi harus jadi produktif, bukan hanya sekadar memanjangkan jangka waktu cicilan dan bunga saja.Ia menyebut PTPN dengan pertumbuhan penjualan hingga 37 persen. Padahal sebelumnya rugi kini untung Rp1,3 triliun. Kondisi ini membuat pihak perbankan jadi yakin dengan restrukturisasi yang dilakukan PTPN.Erick juga mencontohkan PT Krakatau Steel yang melakukan restrukturisasi dalam tiga tahapan. Hasilnya, setelah merugi 8 tahun kini sudah untung Rp800 miliar dan akan terus ditingkatkan.Menurutnya pada 2020 kontribusi BUMN pada negara mencapai Rp375 triliun. Jumlah ini akan terus ditingkatkan secara bertahap dan diiriingi dengan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
Baca Juga :