Beruang Liar yang Mondar-Mandir di Pemukiman Warga Sukses Dibekuk Petugas BKSDA

Beruang Liar yang Mondar-Mandir di Pemukiman Warga Sukses Dibekuk Petugas BKSDA (Foto antvklik- Arizal Antoni)
Beruang Liar yang Mondar-Mandir di Pemukiman Warga Sukses Dibekuk Petugas BKSDA (Foto antvklik- Arizal Antoni) (Foto : )
Beruang liar yang akan dilepaskan  ke habitat yang jauh dari permukiman  di kawasan konservasi Bukit Tapan Jambi, ternyata masuk kampung.
Seekor beruang madu masuk perkampungan dan mondar-mandir di pemukiman warga kota Sungai Penuh,  Jambi. Karena membuat warga resah dan kerap memangsa ternak warga, mamalia dengan nama latin Helarctos malayanus tersebut ditangkap. Adalah petugas Balai Konservasi Dan Sumber Daya Alam Jambi, yang menagkap pada Rabu (15/9/2021) siang. Hewan dilindungi berbobot 70 Kiloggram itu ditangkap  dengan cara  di jebak dengan mengunakan perangkap hewan liar. Petugas BKSDA dan Polisi kehutan memasang perangkap beruang di wilayah Desa Sungai Jernih,  Kecamatan Pindok Tinggi,  Kota Sungai Penuh,  Jambi. Proses penangkapan beruang madu yang diperkirakan berumur tiga tahun itu  dilakukan setelah petugas melakukan pengintaian selama empat hari. Beruang dijebak dengan kerangkeng yang tebuat dari besi dan ditangani dengan hati-hati karena dikhawatirkan menjadi  gelisah dan mengamuk. [caption id="attachment_493986" align="alignnone" width="900"]
Beruang madu dijebak dengan kerangkeng besi (antv / Arizal Antoni) Beruang madu dijebak dengan kerangkeng besi (antv / Arizal Antoni)[/caption] Menurut petugas BKSDA , Ridwan, Setelah ditangkap,  binatang  buas dari keluarga Ursidae itu dibawa ketempat penyelamatan satwa di Desa Karya Bakti, Pondok Tinggi,  Kota Sungai Penuh. “Berhubung beruang ini sehat keadaannya jadi bisa langsung dilepas” Jelas Ridwan Sementara itu dokter kesehatan hewan,  Nirmala, menegaskan beruang dalam kondisi sehat karena bisa merespon ke manusia, dilihat dari bentuk fisiknya sehat jadi tidak perlu ada pengobatan untuk beruang. Selanjutnya beruang tersebut akan kembali di lepaskan  ke habitat yang jauh dari permukiman masyarakat tepatnya di kawasan konservasi Bukit Tapan Perbatasan Provinsi Jambi Dan Sumatera Barat. Arizal Antoni  | Sungai Penuh, Jambi