IPW Apresiasi Polisi dalam Mengungkap Kasus Tewasnya Taruna PIP Semarang

IPW Apresiasi Polisi dalam Mengungkap Kasus Tewasnya Taruna PIP Semarang (Foto antvklik-Didiet)
IPW Apresiasi Polisi dalam Mengungkap Kasus Tewasnya Taruna PIP Semarang (Foto antvklik-Didiet) (Foto : )
Indonesia Police watch ( IPW ) apresiasi langkah Polrestabes Semarang yang mengungkap rekayasa kasus aniaya hingga mati Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Zidan Muhammad Faza (21) asal Jepara.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, kejelian Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar, dalam mengungkap kasus aniaya ini patut diacungi jempol."Kejelian penyidik Polrestabes Semarang ini patut diacungi jempol," kata Sugeng kepada wartawan Jumat (10/9/2021).Semula kasus penganiayaan Zidan Muhammad Faza ini dilaporkan meninggal karena dipukul seniornya sebagai akibat ekses bersenggolan motor antar pelaku dan korban.Namun berkat kejelian penyidik Polrestabes Semarang terungkap kematian korban akibat ekses Tradisi TALKA (Tata Laksana Angkatan Laut dan Kepelabuhan)IPW mengecam praktek kekerasan yang menjadi tradisi di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, yang mengakibatkan kematian taruna junior.Korban yang semula diharapkan keluarganya dapat lulus sebagai pelaut ternyata pulang menjadi jenazah."Bagaimana perasaan orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan harapan menjadi seorang pelaut, tapi ternyata anaknya pulang menjadi jenazah," ungkap Sugeng.IPW juga meminta penyidik memeriksa direktur PIP Semarang DR. Capt. Mashudi untuk mengungkap praktek kekerasan dalam tradisi TALKA pada perguruan tinggi yg dipimpinnya agar dihentikan, tidak terulang lagi dan juga diperiksa pertanggungjawaban institusi PIP Semarang atas tewasnya korban.Sementara itu, terhadap para tersangka yang sudah menyelesaikan pendidikan dan menunggu waktu wisuda, agar tetap dapat diberikan haknya untuk wisuda.Sebelumnya diberitakan seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Zidan Muhammad Faza (21) meninggal dunia usai diduga dianiaya seniornya Caesar Richardo Bintang Samudro Tampubolon (23).Insiden tersebut awalnya disebut terjadi buntut serempetan motor antara korban dan terduga pelaku di daerah Tegalsari Semarang Senin (6/9/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.Berdasarkan ekspose oleh Kapolrestabes Semarang 10 september 2021 kejadian sebenarnya adalah korban dianiaya oleh 5 Taruna senior Mes Indoraya Jl. Genuk Krajan II No. 8. Kel. Tegal Sari Kec. Candisari Kota Semarang. Didiet Cordiaz | Semarang, Jawa Tengah