PT Transportasi Jakarta melakukan pelepasan uji coba 1 bus listrik berkapasitas 34 penumpang yang melayani koridor Blok M – Balikota.
PT Transportasi Jakarta melakukan pelepasan uji coba 1 (satu) unit bus listrik, bekerjasama dengan Agen Penyedia Bus (APM) swasta.Proses pelepasan uji coba dilaksanakan di kantor pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Jumat(10/9/2021).Kegiatan ini merupakan dukungan untuk program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dari pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Peraturan tersebut dikeluarkan pada 8 Agustus 2019 lalu.Mengutip keterangan tertulis PT Transjakarta, penyediaan bus listrik ini juga merujuk pada Instruksi Gubernur DKI nomor 66 tahun 2019 mengenai Pengendalian Kualitas Udara di Jakarta dan menjadi mandat kami dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) nomor 71 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dengan rencana implementasi armada transportasi yang ramah lingkungan.Pelepasan ujicoba dilakukan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Sardjono Jhony Tjitrokusumo sebagai tindaklanjut dari penandatangan nota kesepahaman atau MoU Transjakarta bersama Agen Penyedia Bus (APM) swasta yang telah dilaksanakan pada 1 September 2021 lalu.“Alhamdulillah, hari ini kita sudah bisa melakukan ujicoba bus listrik dengan mengangkut pelanggan yang akan melayani masyarakat untuk rute Blok M – Balaikota (EV1). Ujicoba akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan ke depan tanpa dikenalan biaya atau gratis.Untuk saat ini kami tetap melalukan pembatasan pelanggan yakni maksimal diisi oleh 25 orang pelanggan termasuk yang berdiri,” ujar Jhony.Jhony menambahkan, proses uji coba ini lakukan sebagai salah satu tahapan dalam upaya merealisasikan rencana penggunaan kendaraan bus listrik berbasis baterai yang ramah lingkungan. Pada saatnya nanti semua armada konvensional Transjakarta secara bertahap akan beralih menggunakan armada listrik.“Keseriusan Transjakarta ini dibuktikan dengan berbagai layanan uji coba kendaraan listrik yang dimulai sejak tahun lalu. Dan hari ini kita menggandeng teman-teman,” katanya.Jhony mengatakan, ujicoba ini diharapkan bisa menjadi langkah kecil untuk lompatan besar sektor transportasi massal di masa depan, seperti emisi rendah atau bahkan nol. Hal ini tentunya dapat mengurangi polusi, mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM dan akhirnya bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik dan baterai.“Kita juga berharap ini bisa memperkuat ekosistem kendaraan listrik di negara kita, menginspirasi banyak orang untuk beralih pada kendaraan listrik berbagai jenis dan memotivasi masyarakat untuk semakin mencintai transportasi publik kita,” imbuh Jhony.Bus listrik ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bus konvensional, seperti tidak menimbulkan polusi, biaya perawatan yang relatif murah, hingga baterai yang tahan lama. Dengan daya baterai yang bisa diisi ulang maksimum tiga jam, bus listrik mampu melaju hingga sejauh 250 kilometer.Selain itu, bus ini juga memiliki keungulan lainnya seperti pintu akses naik turun pelanggan yang luas, sehingga pengguna kursi roda bisa dengan bebas memasuki bus dari pintu depan maupun pintu belakang. Tak hanya itu, pengguna kursi roda juga mendapat area yang lebih luas di dalam bus dibandingkan area kursi roda di bus pendahulunya. Moda transportasi ini lebih inklusif dan lebih friendly untuk para pelanggan nantinya.Sebelumnya, Transjakarta juga telah melakukan ujicoba sebanyak 2 (dua) unit bus yang bekerjasama APM PT Bakrie Autopart pada tahun 2020 lalu. Ke depan, Transjakarta terus membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada penyedia bus lainnya untuk bekerjasama dengan kami dalam upaya menghadirkan bua listrik yang aman dan nyaman.
Baca Juga :