Kabar Gembira Buat Penggemar Burung Berkicau, Telah Dibuka Sekolah Khusus Burung Murai

Kabar Gembira Buat Penggemar Burung Berkicau, Telah Dibuka Sekolah Khusus Burung Murai
Kabar Gembira Buat Penggemar Burung Berkicau, Telah Dibuka Sekolah Khusus Burung Murai (Foto : )
UTJ Murai Boarding School adalah satu-satunya sekolah khusus burung murai batu di Yogyakarta. Pendidikan di sekolah ini memakai sistem semester, dengan biaya multi dari Rp. 500.000, hingga Rp. 800.000, persmesternya
Belajar di sekolah ternyata tidak hanya dilakukan oleh manusia. Di Sleman, Yogyakarta, ada sekolah yang seluruh siswanya adalah burung. Nama sekolahnya adalah UTJ Murai Boarding School. Sekolah khusus burung murai batu satu-satunya di Yogyakarta ini, dirikan oleh seorang mahasiswa bernama Saleh (23). [caption id="attachment_492982" align="alignnone" width="900"]Saleh dan burung peliharaannya (antv / Andri Prasetiyo) Saleh dan burung peliharaannya (antv / Andri Prasetiyo)[/caption] Hampir setiap pagi, Saleh dibantu empat karyawannya sibuk merawat burung dengan nama latin
 Copsychus malabaricus ini. Mulai dari memberi makan, menjemur, memandikan, hingga melatih agar burung rajin berkicau. Saleh bercerita, ide awalnya membuka sekolah burung murai tercetus tiga tahun lalu. "Ide awalnya dari dulu saya suka burung, suka memelihara dan menangkarkan. Lalu tahun 2018 mulai coba-coba membuka sekolah burung di Jogja," ucapnya Jumat (10/9/2021). Sekolah burung murai ini, menerima siswa mulai usia 2 hingga 8 bulan, untuk disiapkan mengikuti lomba. Mereka dididik dengan perawatan kesehatan dan pola makan yang bagus agar menjadi juara. "Merawat dari jam 8 pagi sampai 4 sore, dididik menjadi atlet sang juara. Keinginan mereka, burungnya bisa bunyi gacor atau berkicau. Percuma kita punya burung kalau gak berkicau," terangnya. Tak hanya dari Yogyakarta saja, siswa sekolah burung murai juga berasal dari berbagai kota di pulau Jawa, Sumatera hingga Kalimantan. Bahkan, ada juga yang pemilik burung yang berasal dari Korea dan Taiwan. Layaknya sekolah untuk manusia, pendidikan di sekolah burung murai ini juga memakai sistem semester. Biayanya berkisar dari Rp.500.000 hingga Rp.800.000,-. Selama masa pandemi Covid-19, bisnis sekolah burung murai bahkan tetap jaya. Omzet dan siswa yang ikut sekolah bahkan meningkat hingga 60 persen. "Peningkatan 60 persen, sebelumnya 30 sampai 60 siswa tapi setelah pandemi malah melonjak jadi 180 siswa per semester. Alasannya, mereka pengen punya burung bagus tapi gak ada waktu untuk merawat jadi menitipkan disini," pungkasnya. Sekolah burung murai ini menjadi hobi yang menghasilkan cuan saat pandemi Covid-19, karena langka dan belum banyak diminati. Andri Prasetiyo | Sleman, Yogyakarta