Teka-Teki terkait misteri penemuan mayat perempuan cantik yang diketahui bernama Penta Febrilia (24) di Kab. Batang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.
Dalam mengungkap kasus yang terjadi pada Juni 2021 lalu ini, Polres Batang di back-up oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng.Pengungkapan kasus ini dipimpin oleh Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani didampingi Kapolres Batang AKBP Edwin Louis Sengka.“Kerja keras Polres Batang dan Resmob Polda Jateng selama 2 bulan ini akhirnya membuahkan hasil. Yakni dengan menangkap pelaku beserta alat buktinya,” terang Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani saat pers rilis yang digelar di Mapolres Batang, Jumat (3/9/2021).Pengungkapan ini sebagai wujud konsistensi Polri dalam mengungkap kasus kriminal dan penegakan hukum secara professional dan proporsional tanpa pandang bulu.Adapun Polres Batang telah menetapkan satu orang laki-laki tersangka tunggal berinisial SS (24) yang beralamat di Desa Klidanglor Rt 05 Rw 06 Batang.Sebanyak 21 Pra Rekontruksi telah dilaksanakan sampai kasus ini mendapatkan titik terang, Kapolres Batang mengungkap motif dari pembunuhan ini adalah balas dendam.“Motifnya balas dendam karena pelaku dan korban ini sudah bertunangan namun diputuskan secara sepihak,” ungkap Kapolres.[caption id="attachment_491625" align="aligncenter" width="900"]
Misteri Kematian Sekretaris Cantik di Gudang Pengolahan Ikan Akhirnya Terungkap, Korban Dibunuh Mantan Tunangan (Foto Instagram)[/caption]Lebih lanjut Kapolres menerangkan bahwa pelaku membunuh korban di kamar mandi di kantor pengolahan ikan tempat korban bekerja. Yakni di Desa Karang Widoro Rt 01 Rw 06 Karangasem Utara, Batang dengan cara mencekik leher korban dengan handuk sampai korban meninggal dunia.“Dua hari setelah itu dilakukan barulah ada tanda-tanda dari masyarakat yang mencium bau yang tidak enak. Setelah didobrak pintu kantor maka ditemukan sosok mayat ini,” tutur Kapolres.Saat ditanya perihal unsur kesengajaan, Kapolres menerangkan, “Untuk sementara kasus ini masih pendalaman. Tapi dapat kita simpulkan bahwa pembunuhan ini terjadi secara spontanitas,”.Pelaku kini terancam dengan Pasal 338 KUHPidana dan Pasal 351 ayat (3) KUHPidana dengan ancaman hukuman pidana penjara selama 8 (delapan) tahun.
Baca Juga :