Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, nilai kemitraan dari koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah. Atau Industri Kecil Menengah (UMKM/IKM) dalam rantai pasok BUMN, mencapai Rp52 miliar.
Hal itu diutarakan Erick saat memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian. Serta Kementerian BUMN, tentang 'Kemitraan Koperasi dan UMKM/IKM dalam Rantai Pasok BUMN'.Erick bahkan mengaku optimis bahwa nilai kemitraan senilai Rp52 miliar itu, nantinya bisa naik menjadi 10 kali lipat di masa-masa mendatang."Saya yakin, nilainya 10 kali lipat di tahap awal. Tetapi sebagai partner, saya titipkan kepada Pak Teten (Menkop UKM) agar dijaga standarisasi dan kurasinya," kata Erick dalam telekonferensi, Jumat (3/9/2021).Erick menegaskan bahwa program Kemitraan Koperasi dan UMKM/IKM dalam rantai pasok BUMN ini, merupakan upaya pemerintah. Yakni untuk menyerap penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) demi mendorong bisnis masing-masing UMKM yang terlibat di dalamnya.Di tahap awal, lanjut Erick, terdapat enam BUMN sembilan UMKM yang dikerjasamakan. BUMN-BUMN tersebut antara lain yakni PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Kimia Farma (Persero), Perhutani, PT Krakatau Steel (Persero), PT RNI (persero).Sementara dari sisi UMKM-nya, Erick menjelaskan bahwa para UMKM-UMKM yang terpilih sebelumnya telah melalui proses seleksi. Yakni yang dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM."Nantinya para pemegang saham juga menargetkan, akan ada lagi BUMN yang bergabung dalam program kemitraan tersebut," kata Erick."Sementara kesembilan UMKM yang bergabung sebelumnya juga telah melalui proses seleksi oleh Kemenkop UKM," tandasnya, seperti dikutip dari VIVA.co.id.
Baca Juga :