Juna Rorimpandey atau yang lebih dikenal dengan Chef Juna menceritakan masa-masa kelam saat masih berusia remaja. Ia mengaku sempat terjerumus dalam pergaulan bebas yang sangat keras.
Hal tersebut diungkap oleh Chef Juna saat berbincang dengan Cinta Laura di kanal Youtube Puella ID. Terjerumus ke pergaulan remaja yang keras, ia pernah diculik, disiksa, dan hampir ditembak.“Tapi yang aku denger katanya Juna dulu pernah diculik, pernah disiksa dan hampir ditembak apa yang terjadi?,” ujar Cinta Laura.Namun, pengakuan lain Chef Juna tak kalah membuat mengejutkan lantaran ia juga pernah melakukan kekerasan semacam itu pada orang lain.[caption id="attachment_490737" align="alignnone" width="800"] ![Youtube/Puella ID]()
Youtube/Puella ID[/caption]“Itu pada tahun segitu, '90 awal, itu memang banyak terjadi. Pergaulan pada saat itu memang banyak seperti itu, dan it goes both ways ya, jadi bukan hanya aku yang pernah digituin, tapi kita juga pernah gituin orang,” ucap Chef Juna.“Zaman dulu kalau kita tidak suka sama orang, ya biasalah diambil dari rumahnya. It was violent time (Itu waktu yang kejam),” ucapnya lagi.Seiring berjalannya waktu, pergaulan dan lingkaran pertemanan semakin luas, Chef Juna mengaku mulai sadar bahwa sikapnya itu adalah sebuah kejahatan. Lantas, ia tak menyarankan orang-orang mencontoh sikapnya di masa lalu yang terkesan ‘brutal’.“Itu bukan sesuatu yang patut dicontoh, bahkan it's not good, obviously,” kata Chef Juna.https://www.instagram.com/p/CPpu-lXD4w0/Setelah menyadari dirinya terlalu dalam menyelam di kehidupan kelam, akhirnya Chef Juna memilih untuk pindah ke negeri orang. Ia memilih untuk angkat kaki dari Tanah Air dan pergi ke Amerika demi memperbaiki hidupnya.“Akhirnya berpikir, ini nggak mungkin hidup seperti ini terus. Pilihannya cuma dua, mati OD somewhere, atau mati dibunuh orang,” tuturnya.Chef Juna mengaku nekat mengadu nasib ke negeri orang dengan bermodalkan motivasi dari sebuah pameran universitas.“I need some fresh start, kebetulan Amerika menarik siswa untuk sekolah pilot pada saat itu. Karena programnya bagus, jadi pergi ke sana,” ujarnya.Chef Juna akhirnya berangkat ke Amerika untuk belajar di sekolah penerbangan, dan berhasil lulus dan mendapatkan lisensi pilot, meski tidak tamat bersekolah di sana.
Youtube/Puella ID[/caption]“Itu pada tahun segitu, '90 awal, itu memang banyak terjadi. Pergaulan pada saat itu memang banyak seperti itu, dan it goes both ways ya, jadi bukan hanya aku yang pernah digituin, tapi kita juga pernah gituin orang,” ucap Chef Juna.“Zaman dulu kalau kita tidak suka sama orang, ya biasalah diambil dari rumahnya. It was violent time (Itu waktu yang kejam),” ucapnya lagi.Seiring berjalannya waktu, pergaulan dan lingkaran pertemanan semakin luas, Chef Juna mengaku mulai sadar bahwa sikapnya itu adalah sebuah kejahatan. Lantas, ia tak menyarankan orang-orang mencontoh sikapnya di masa lalu yang terkesan ‘brutal’.“Itu bukan sesuatu yang patut dicontoh, bahkan it's not good, obviously,” kata Chef Juna.https://www.instagram.com/p/CPpu-lXD4w0/Setelah menyadari dirinya terlalu dalam menyelam di kehidupan kelam, akhirnya Chef Juna memilih untuk pindah ke negeri orang. Ia memilih untuk angkat kaki dari Tanah Air dan pergi ke Amerika demi memperbaiki hidupnya.“Akhirnya berpikir, ini nggak mungkin hidup seperti ini terus. Pilihannya cuma dua, mati OD somewhere, atau mati dibunuh orang,” tuturnya.Chef Juna mengaku nekat mengadu nasib ke negeri orang dengan bermodalkan motivasi dari sebuah pameran universitas.“I need some fresh start, kebetulan Amerika menarik siswa untuk sekolah pilot pada saat itu. Karena programnya bagus, jadi pergi ke sana,” ujarnya.Chef Juna akhirnya berangkat ke Amerika untuk belajar di sekolah penerbangan, dan berhasil lulus dan mendapatkan lisensi pilot, meski tidak tamat bersekolah di sana.
