Penampakan Jejak Kaki Kucing Besar yang Membuat Warga Ketakutan

Penampakan Jejak Kaki Kucing Besar yang Membuat Warga Ketakutan
Penampakan Jejak Kaki Kucing Besar yang Membuat Warga Ketakutan (Foto : )
Warga Desa Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, dikejutkan oleh penampakan jejak kaki kucing besar yang diduga sebagai harimau dewasa Sumatera, di area permukiman penduduk.
Harimau Sumatera kembali turun gunung dan mengejutkan warga di Desa Kerumutan, Pelalawan, Riau. Kucing besar itu muncul di kebun kelapa sawit milik warga pada Jumat (26/8/2021) malam.Petugas BKSDA Riau yang datang ke lokasi penampakan jejak kaki  hewan yang bernama latin Panthera tigris sondaica itu, langsung melakukan pengukuran dan mengamati jejak berukuran besar tersebut.Dari bukti-bukti lapangan yang berhasil dikumpulkan petugas, cetakan tapak kaki misterius itu milik  harimau Sumatera dewasa, karena ukuran kakinya memiliki panjang 14 sentimeter dan lebar 12 sentimeter.Sehari sebelumnya, jejak harimau dewasa juga terlihat di pinggiran perkebunan milik warga yang dekat dengan pemukiman warga. Dari pengamatan petugas di dua lokasi berbeda, penampakan jejak harimau ini di perkirakan berasal dari harimau yang berbeda.Dalam beberapa bulan terakhir, warga kerap melihat hewan yang berstatus kritis (Critically Endangered) itu, berkeliaran di areal permukiman dan perkebunan sawit milik warga.[caption id="attachment_489894" align="alignnone" width="900"] Petugas yakin hewan buas itu masih berada di sekitar kebun sawit (antv/Muhammad Arifin) Petugas yakin hewan buas itu masih berada di sekitar kebun sawit (Antv/Muhammad Arifin)[/caption]Menurut Kabid Wilayah 1 BKSDA Riau, Andre Hansesn Siregar, diduga hewan ini keluar dari habitat aslinya di daerah Taman Nasional Tesso Nillo,  Kabupaten Pelalawan, untuk mencari makan.“Wilayah ini termasuk dalam landscape suaka margasatwa Kerumutan, tidak tertutup kemungkinan satwa-satwa yang berasal dari suaka margasatwa Kerumutan itu juga beredar disana” tukas Andre.Selain mencari makan, banyaknya  hewan liar yang keluar dari habitat aslinya akibat maraknya pembalakan liar, kebakaran hutan, dan alih fungsi hutan menjadi kebun sawit.Mengutip WWF, Provinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi Harimau Sumatera. Sayangnya, sekalipun sudah dilindungi secara hukum, populasi harimau terus mengalami penurunan.Pada tahun 2007, diperkirakan hanya tersisa 192 ekor harimau Sumatera di alam liar Propinsi Riau. Selain kehilangan habitat, populasinya terancam oleh perburuan dan perdagangan ilegal.Petugas memghimbau warga untuk tidak melalukan aktivitas di luar rumah pada malam hari, karena di yakini harimau tersebut masih berada di sekitar hutan dekat perkebunan sawit warga.
Muhammad Arifin - Dermawansyah | Pelalawan, Riau