Republik Madagaskar, sebuah negara pulau di Samudra Hindia, kini terancam mengalami bencana kelaparan akibat perubahan iklim dunia.
Menurut PBB, Organisasi negara-negara dunia itu mengatakan bahwa puluhan ribu orang di Madagaskar sudah menderita kelaparan pada tingkat bencana. Yakni setelah empat tahun hujan tak turun di negara itu."Ini adalah kondisi seperti kelaparan dan didorong oleh iklim bukan konflik," kata Shelley Thakral dari Program Pangan Dunia PBB (WFP) seperti mengutip dari Reuters, Rabu (25/8/2021).Kekeringan terburuk dalam empat dekade itu telah menghancurkan komunitas pertanian yang terisolasi di Madagaskar.Situasi ini membuat keluarga di Madagaskar mengais serangga untuk bertahan hidup.PBB memperkirakan bahwa 30.000 orang saat ini mengalami tingkat kerawanan pangan tingkat lima, yang tertinggi yang diakui secara internasional.Selain itu ada kekhawatiran jumlah orang yang terdampak dapat meningkat tajam ketika Madagaskar memasuki "musim paceklik" tradisional sebelum panen."Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang ini tidak melakukan apa pun untuk berkontribusi pada perubahan iklim. Mereka tidak membakar bahan bakar fosil, namun mereka menanggung beban perubahan iklim," kata Thakral.Pulau Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia. Selain pulau utama, beberapa pulau kecil di sekitarnya juga menjadi klaim republik ini. Yaitu Pulau Juan de Nova, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Tromelin Island, dan Bassas da India.Walaupun secara geografis berdekatan dengan Afrika, sejarah geologi, biologi, dan demografi Madagaskar berbeda dengan wilayah daratan utama benua itu.
Baca Juga :