Wapres Afghanistan Jadi Penjabat Presiden, Taliban Janji Hormati Hak Kaum Perempuan

taliban
taliban (Foto : )
Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh, menegaskan dirinya menjadi penjabat presiden setelah negara itu dikuasai Taliban. Sementara pihak Taliban berjanji akan hormati hak-hak kaum perempuan.
Setelah Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani kabur dari negaranya sendiri, Wakil Presiden Amrullah Saleh menegaskan dirinya yang menjadi penjabat presiden.Lewat akun Twitternya, Selasa (17/8/2021) Saleh  juga menyebut masih berada di Afghanistan, setelah negaranya sudah dikuasai Taliban."Menurut aturan jelas Konstitusi Republik Islam Afghanistan, dalam hal Presiden tidak hadir, melarikan diri atau meninggal, Wakil Presiden Pertama akan menjadi penjabat Presiden," cuitnya."Saya berada di dalam negeri dan saya secara hukum dan sah bertanggung jawab atas posisi ini. Saya berkonsultasi dengan semua pemimpin negara untuk memperkuat posisi ini," tambahnya lagi.Sementara pihak Taliban menegaskan, mereka ingin hubungan damai dengan negara-negara lain dan akan menghormati hak-hak kaum perempuan dalam kerangka hukum Islam.Hal itu ditegaskan Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam konferensi pers yang dilansir dari Reuters, Rabu (18/8/2021)."Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal," kata juru bicara utama gerakan itu," katanya lagi.Semasa Taliban berkuasa pada 1996-2021, kaum perempuan mendapat berbagai pembatasan aktifitas.Sekolah-sekolah perempuan ditutup, perempuan dilarang bepergian dan bekerja, dan perempuan dipaksa mengenakan burqa di depan umum.Kini,  setelah Taliban kembali menguasai Afghanistan, kini kaum perempuan negeri itu langsung berbondong-bondong membeli burga. Harga burqa di pasar-pasar kota Kabul pun jadi melejit. Reuters