Korban saat tiba di Mapolres Indramayu (Foto antvklik-Opih)[/caption]Sementara itu, salah satu orang tua korban asal Kabupaten Indramayu, M (33), menyampaikan rasa terima kasihnya kepada polisi dan semua pihak yang membantu kepulangan anaknya. Dia mengaku sangat senang anaknya kini bisa kembali ke pelukannya dengan selamat.‘’Tapi saya akan lebih senang jika orang yang menyalurkan anak saya ke Papua itu berhasil ditangkap. Saya gak terima,’’ tukas M dengan nada geram.M menjelaskan, peristiwa tersebut bermula saat anaknya diajak pergi main oleh temannya pada 1 Juli 2021. Selama dua hari, anaknya yang masih sekolah kelas tiga SMP itu tidak pulang dan nomor kontaknya susah dihubungi.Anaknya baru memberi kabar pada 3 Juli 2021. Saat itu, anaknya berada di Surabaya karena diajak temannya itu dan dijanjikan akan dipekerjakan di sebuah kedai kopi.M meminta anaknya untuk pulang. Namun, anaknya tidak bisa pulang karena diawasi.M pun terkejut ketika anaknya memberi kabar pada 21 Juli 2021. Secara sembunyi-sembunyi, anaknya mengabarkan bahwa dirinya dibawa ke Kabupaten Paniai, Papua, untuk dijadikan pemandu lagu di sebuah tempat karaoke.M menyatakan, anaknya menolak dipekerjakan sebagai pemandu lagu di tempat karaoke. Anaknya berhasil mengirimkan titik lokasi keberadaannya melalui HP dan minta tolong agar segera bisa pulang.‘’Anak saya tidak mau kerja begitu, dia nangis-nangis minta dipulangkan,’’ tutur M.M lantas melaporkan kasus itu ke Polres Indramayu. Dari hasil kerja sama Polres Indramayu dan Polres Paniai, keempat korban berhasil diselamatkan. Mereka ditempatkan sementara di Polres Paniai dan selanjutnya dipulangkan ke Kabupaten Indramayu.
Opih Riharjo | Indramayu, Jawa Barat
Baca Juga :