Gara-gara Buaya Muara Nongol di Kali, Bisnis Perahu Wisata Jadi Sepi

Buaya sungai Mentaya yang berhasil direkam warga (antv-Didi Syhawani)
Buaya sungai Mentaya yang berhasil direkam warga (antv-Didi Syhawani) (Foto : )
Geger buaya muara sepanjang 3 meter muncul menampakan diri di sungai Mentaya, Sampit, Sabtu (31/7/2021).
Lantas seekor buaya muara (crocodylus porosus) juga kembali unjuk gigi di tengah sungai Mentaya. Yakni sekitar pusat kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kamis siang kemarin (5/8/2021). Video kemunculan reptil air payau tersebut,  sempat diabadikan warga,  dan langsung viral setelah diunggah di media sosial.
Kemunculan buaya air asin yang sempat menghebohkan warga sampit ini, ternyata berdampak pada turunnya aktivitas warga. Terutama wisata susur sungai Mentaya, yang langsung sepi peminat. [caption id="attachment_484894" align="alignnone" width="900"]Perahu wisata di sungai Mentaya (antv-Didi Syhawani) Perahu wisata di sungai Mentaya (antv-Didi Syhawani)[/caption] Menurut Amat, salah seorang penegmudi perahu klotok, sejak kemunculan buaya terganas di dunia ini,   peminat wisata susur sungai Mentaya turun drastis. Jika biasanya dalam sehari Amat bisa melayani tiga kali permintaan susur sungai,  kini bahkan hampir tidak ada sama sekali. Kondisi ini membuat penghasilan motoris klotok semakin tak menentu. kini mereka hanya bergantung pada layanan penyebrangan sungai, dengan biaya 5 ribu rupiah per orang. Padahal untuk layanan susur sungai  Amat mematok tarif sebesar  150 ribu rupiah untuk sekali jalan. Turunnya aktivitas susur sungai,  turut dipicu pula dengan beredarnya video tewasnya seorang nelayan akibat terkaman buaya, dalam video yang beredar peristiwa ini dikaitkan dengan kemunculan buaya di sungai Mentaya,  Sampit. Namu setelah dilakukan penelusuran oleh petugas BKSDA,  peristiwa tersebut ternyata bukan berlokasi di sungai Mentaya tapi disebuah wilayah di Meksiko. Belum dapat dipastikan hingga kapan permintaan wisata susur sungai Mentaya kembali normal. Para motoris klotok merasa pesimis wisatawan akan datang ke wilayahnya  jika buaya terus-terusan menampakan diri, dan tidak ada penanganan dari pemerintah daerah atau instansi terkait. Didi Syachwani | Kotawaringin Timur, KalimantanTengah