Rumah Oksigen Gotong-royong yang sempat ditinjau Presiden Joko Widodo pada tanggal 24 Juli 2021 lalu, akhirnya dapat beroperasi pada hari ini, Kamis (5/8) . Namun, dengan kapasitas 500 tempat tidur, rumah oksigen ini baru dapat dihuni oleh 250 orang pasien, sebagai salah satu fungsinya dalam mengurangi okupasi pasien Covid-19 di rumah sakit khususnya di DKI Jakarta.
Menurut keterangan dari perwakilan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk operasional rumah oksigen ini, Desiderius Viby Indrayana, menegaskan bahwa sisa dari kapasitas huni pasien dapat dihuni sekitar 7 hari lagi.
"Rumah oksigen ini sebagai salah satu tempat rujukan bagi pasien penderita Covid-19 dengan gejala ringan sampai dengan menuju sedang, atau bagi penderita dengan saturasi oksigen minimal 90% atau penderita tanpa gejala, dan tanpa comorbid." ujar Viby.
[caption id="attachment_484362" align="alignnone" width="500"] Meski memiliki kapasitas 500 tempat tidur, namun saat ini baru bisa menampung 250 pasien. (Foto: Amin)[/caption]
Menurut Viby, bagi warga terpapar Covid-19 yang ingin menjalani perawatan di rumah oksigen ini, bisa mendaftarkan diri dengan datang langsung ke lokasi, atau sudah memiliki surat rujukan dari institusi kesehatan, dan bisa juga melalui aplikasi Halodoc.
Viby mengatakan seluruh pasien dipastikan tidak akan dikenakan biaya selama perawatan di rumah oksigen, malahan pasien akan mendapat fasilitas makanan bergizi tiga kali sehari.
Selain itu Viby mengatakan, 60 tenaga kesehatan telah disediakan di rumah oksigen ini."
Perlu diketahui bahwa fasilitas kesehatan rumah oksigen ini merupakan hasil kerja sama antara GoTo Group, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, PT Aneka Gas Industri Tbk (Samator Group), Master Steel, Tripatra, Halodoc beserta Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB).
Yustinus Bagus, Rahmat Aminuddin | Jakarta
Baca Juga :