Seorang warga Desa Nualima, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Peristiwa banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Endem, Yulianus A. Laga Pasa melaporkan, pihaknya melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir pada Selasa (3/8/2021) ini.“Saat ini kami sedang menuju lokasi kejadian untuk meninjau langsung dan melakukan upaya evakuasi korban,” kata Yulianus, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2021).Ia menuturkan selain banjir, tanah longsor juga menerjang dua wilayah di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. Titik longsoran berada di Desa Koanara dan Desa Detune.Kejadian tanah longsor tersebut menyebabkan kerugian material berupa kerusakan dua unit rumah rusak berat, satu rusak sedang dan satu bangunan sekolah SMK 7 Ende.[caption id="attachment_483868" align="alignnone" width="900"] Salah satu ruang kelas SMK 7 Ende, NTT, mengalami rusak berat diterjang longsor. (Foto: BPBD Kabupaten Ende).[/caption]Sebanyak tiga ruang kelas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7 Ende rusak berat tertimpa longsor. Material longsor juga melanda lahan pertanian dan saluran air.Yulianus menjelaskan, warga terdampak longsor telah mengungsi ke rumah kerabat keluarga dan pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik.“Kami juga telah memberikan bantuan logistik, seperti beras, minyak, susu, tikar dan paket tempat makan kepada warga terdampak,” ujarnya.Kemudian pada hari Selasa (3/8/2021) ini Bupati Ende bersama petugas gabungan akan melakukan peninjauan lokasi terdampak tanah longsor serta kaji cepat.“Selain itu, BPBD membangun tenda pleton di SMK 7 Ende untuk mengantisipasi apabila kegiatan belajar mengajar diijinkan oleh pemerintah daerah setempat,” tandasnya.
Baca Juga :