Seorang pelari wanita asal Belarusia dipaksa pulang dari Olimpiade Tokyo, Jepang, setelah mengkritik pelatihnya di media sosial. Ia berencana minta suaka ke negara lain.
Pelari Krystsina Tsimanouskaya, Minggu (1/8/2021), mengatakan, ia telah meminta perlindungan polisi Jepang di bandara Haneda agar tidak perlu naik ke pesawat.Tsimanouskaya mengatakan tidak ingin kembali ke Belarus dan meminta Komite Olimpiade Internasional ( International Olympic Commitee/IOC ) untuk “campur tangan” dalam kasus itu.Tsimanouskaya sedianya bertanding di nomor 200 meter putri pada hari ini, Senin (2/8/2021). Tetapi ia mengatakan pelatihnya telah memerintahkannya untuk berkemas dan kemudian membawanya ke bandara.Tsimanouskaya lewat media sosial menuduh bahwa lewat suatu pemberitahuan singkat oleh pejabat Belarus yang mengurus Olimpiade, pada 29 Juli ia dimasukkan ke dalam nomor estafet 400 meter putri, setelah mendapati beberapa anggota tim itu tidak memenuhi syarat untuk bertanding.Dalam sebuah pernyataan Komite Olimpiade Belarus mengatakan Tsimanouskaya dicabut dari pertandingan berdasarkan saran dokter tentang kondisi emosional dan psikologisnya.Tsimanouskaya dilaporkan berencana mencari suaka politik di Austria.
VOA Indonesia
Baca Juga :