Penyanyi asal Kolombia, Shakira dikabarkan berpotensi menghadapi persidangan atas tuduhan penggelapan pajak. Kabar tersebut mencuat setelah seorang hakim Spanyol mengklaim ada bukti yang cukup bahwa pelantun Shakira menghindari pembayaran atas penghasilan yang didapatnya.
Adalah Hakim Marco Juberias yang merekomendasikan bahwa kasus itu bisa dibawa ke pengadilan setelah penyelidikan yang dilakukan selama tiga tahun. Dari penyelidikan itu, muncul klaim bahwa Shakira gagal membayar pajak hingga 17,2 juta dolar AS atau Rp248,6 miliar atas penghasilan yang dia peroleh selama 2012 dan 2014."Dokumen yang dilampirkan ke gugatan adalah bukti yang cukup dari kesalahan untuk melanjutkan proses," tulis hakim seperti dikutip dari Page Six.Jaksa menuduh bahwa penyanyi itu tinggal di wilayah Spanyol Catalonia pada saat itu meskipun memiliki kediaman resmi di Panama. Sedangkan ketentuan di negara itu mengatakan bahwa setiap orang yang tinggal lebih dari setengah tahun di Spanyol maka wajib membayar pajak.https://www.instagram.com/p/CRwupqOBsoN/Tentu saja tuduhan ini ditampik oleh pihak Shakira. Perwakilan penyanyi itu mengklaim bahwa dia tidak tinggal di Spanyol hingga 2015 dan telah memenuhi semua kewajiban pajaknya.Kendati demikian, pihak Shakira memakluminya sebagai bagian dari proses hukum yang berjalan dan berjanji akan bersikap kooperatif selama proses tersebut dilakukan. Jika nantinya memang terbukti bersalah, penyanyi berusia 44 tahun tersebut berpotensi menghadapi kemungkinan denda dan bahkan hukuman penjara.Shakira pertama kali didakwa dengan penggelapan pajak oleh otoritas Spanyol pada tahun 2018. Namun saat itu, pelantun Waka Waka itu menyatakan bahwa dia tidak bersalah dan membayar hutangnya ketika dia diberitahu tentang saldo terutang.Sebagai informasi, penyanyi Shakira menghabiskan sebagian besar waktunya di Spanyol bersama Gerard Pique, seorang pemain sepak bola profesional Spanyol di F.C. Barcelona, dan dua anak mereka.
Baca Juga :
