Menurut Aziz, akibat karhutla akan berdampak buruk bagi kehidupan satwa di SM Padang Sugihan, terutama pada kelestarian gajah, mulai dari terjadinya fermentasi habitat, kehilangan pakan alami, hingga ancaman kematian.“Kami terus memantau perkembangan setiap waktu, apalagi di saat puncak kemarau ini,” katanya.Jika terjadi keadaan darurat menjadi mustahil untuk mengevakuasi kumpulan gajah ini dengan cepat. Langkah yang paling mungkin dilakukan, hanya mengarahkannya ke sumber air yakni ke Sungai Air Padang, kata Aziz, dikutip dari Antara.Sementara itu, Sumatera Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla seiring dengan daerah ini memasuki puncak kemarau terhitung Agustus-Oktober 2021.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengatakan institusinya telah meminta ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk penambahan enam helikopter pengeboman air.Saat ini Sumatera Selatan hanya menyiagakan lima unit helikopter pembom air untuk menanggulangi karhutla di 10 daerah yang ditetapkan berstatus siaga darurat.“Sementara ini 134 kali upaya penyiraman menggunakan pesawat water bombing
untuk memadamkan karhutla di tiga kabupaten, seperti Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir," ujar dia.Dalam kurun waktu itu, pada pekan lalu sedikitnya 4,5 hektare lahan terbakar di Desa Ibul Besar, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.Lalu, belasan hektare lahan terbakar di Kecamatan Pangkalan Lampam dan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (25/7/2021).
Baca Juga :