"Seberkas Kisah Lalu” Menjadi yang Terbaik di Ajang Viu Pitching Forum

Futria memenangkan ajang Viu Pitching Farum
Futria memenangkan ajang Viu Pitching Farum (Foto : )
"Seberkas Kisah Lalu” Menjadi yang Terbaik di Ajang Viu Pitching Forum. Penulis muda lulusan Insitute Seni Budaya Indonesia Futria memenangkan ajang Viu Pitching Farum.
Futria merupakan salah satu penulis berbakat lulusan Institut Seni Budaya Indonesia, Bandung. Futria berhasil memenangkan Viu Pitching Forum dengan tulisannya berjudul “ Seberkas Kisah Lalu”.Futria mengikuti Program yang telah memasuki tahun keempat yang mulai digelar pada November tahun lalu. Program ini menjaring ratusan konseptor dari berbagai kota di Indonesia. Viu Pitching Forum, pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2016 dan telah menelurkan tiga Viu Original Series yang sangat sukses, yakni Halustik (2018), Knockout Girl (2019) dan Star Stealer (2020).Viu Pitching Forum S4 di Indonesia berhasil mengumpulkan lebih dari 200 naskah dan terpilih 10 finalis. Para finalis mendapatkan bimbingan dari para praktisi ternama di industri hiburan, seperti Angga Dwimas Sasongko, Emil Heradi, Andibachtiar Yusuf, Erwin Arnada, Susanti Dewi, Indra Gunawan, Lele Laila, Ifan Adriansyah, Ajish Dibyo, Rahabi Mandra, Hilman Mutasi, Monty Tiwa, Myra Suraryo dan Yasmin Yaacob.Tulisan konseptor kali ini menampilkan berbagai tema tentang kaum muda dewasa dengan nuansa lokal yang kuat. Genre dari konsep-konsep terpilih mencakup roman, misteri, komedi, drama fantasi dan mockumentary.Latar belakang para finalis juga beragam, mulai amatir hingga semi-profesional yang sekaligus membuktikan tujuan Viu untuk memberikan kesempatan yang sama kepada siapa saja yang memiliki minat dan bakat dalam penulisan script.“Seberkas Kisah Lalu” terpilih sebagai pemenang dan akan diproduksi sebagai tayangan kelas dunia untuk ditayangkan di Viu pada 2022. Konsep yang ditulis oleh Futria akan segera diproduksi menjadi Viu x PFN Original dan akan ditayangkan pada 2022, di 16 negara di mana Viu beroperasi.“Ide cerita ini berasal dari fenomena di media sosial di mana netizen mengekspos kehidupan pribadi dan bagaimana hal itu berdampak pada kehidupan orang lain,” jelas Futria.Sahana Kamath, Head of Original Production, Viu Indonesia dan Malaysia, mengatakan, para penulis berbakat yang ditampilkan dalam Viu Pitching Forum tahun ini sangatlah luar biasa. Konsep “Seberkas Kisah Lalu” yang ditulis Futria sungguh layak terpilih sebagai pemenang.“Sebuah presentasi konsep yang menunjukkan orisinalitas, kedalaman dan bakat. Karya terbaik yang diperlihatkan dalam Viu Pitching Forum membuktikan apa yang telah lama kami yakini – bahwa Indonesia adalah ‘rumah’ dari berbagai kisah menarik yang tak terhitung jumlahnya serta bakat-bakat yang belum diolah,” kata Sahana Kamath.“Kami bangga telah mendukung komunitas kreatif lokal dengan inisiatif ini dan terus memajukan generasi penutur cerita Indonesia berikutnya,” tambah Direktur Utama Perum Produksi Film Negara, Judith Dipodiputro.“Keragaman Indonesia dengan 1.340 suku bangsa yang tersebar di 13.000 pulau merupakan tambang emas kreativitas dan bakat yang sangat besar yang tidak akan pernah kering dan dimasa-masa sulit di mana dunia menghadapi pandemi Covid-19, energi yang ditunjukkan oleh para peserta membuktikan optimisme dan nilai-nilai positif.Kami percaya bahwa industri kreatif Indonesia, khususnya film akan memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi negara,” ujarnya.[caption id="attachment_480838" align="alignnone" width="900"] Angga Dwimas Sasongko produser film. Tulisan konseptor kali ini menampilkan berbagai tema tentang kaum muda dewasa dengan nuansa lokal yang kuat. Genre dari konsep-konsep terpilih mencakup roman, misteri, komedi, drama fantasi dan mockumentary. (Foto : VPF)[/caption]Angga Dwimas Sasongko, produser film dan salah satu mentor dalam Viu Pitching Forum 2021 juga menambahkan, Konsep-konsep yang diajukan oleh para finalis VPF tahun ini sangatlah unik, dan bila dikerjakan dengan serius, akan menjadi konten yang sangat menarik."Saya berharap para sineas baru ini akan lebih berfokus pada storytelling, bukan hal-hal teknis semata karena penceritaan adalah bagian terpenting dari sebuah film. Para mentor tentunya berperan besar dalam membantu mengembangkan cerita dan perspektif para sineas muda ini,” kata Angga Dwimas.Melalui VPF sebagai platform, para sineas muda juga bisa mendapatkan umpan balik dari pemirsa tentang karyanya yang akan sangat bermanfaat bagi perkembangan mereka di masa depan.Keberhasilan dan dampak positif program ini di Indonesia membuat inisiatif Viu Pitching Forum diperluas ke Thailand dan Malaysia mulai 2020 untuk menjadi katalis bagi pertumbuhan industri hiburan lokal.