Hendra /Ahsan
lebih waspada dan siap kerja keras di Olimpiade Terakhir. The Daddies merasa lebih rileks jelang Olimpiade Tokyo 2020.
Pasangan Senior Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan akan berjuang keras menghadapi Olimpiade terakhir mereka. Meski demikian Hendra/Ahsan menyadari stamina mereka yang sudah berkurang dibandingkan para pemain muda lainnya. Karena itu Hendra /Ahsan akan tampil lebih rileks dan menikmati pertandingan agar tidak menguras tenaga.Kesempatan tampil kembali di ajang Olimpiade Tokyo membuat ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan merasa lebih rileks. Hendra/Ahsan mengaku bebas dari tekanan yang menghantui mereka saat keduanya tampil dalam Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.Saat tampil di Olympiade Brasil 2016, Hendra/Ahsan diunggulkan dan diandalkan meneruskan tradisi emas Kontingen Indonesia. Akibat beban berat tersebut permainan Hendra /Ahsan tidak lepas sehingga mereka terhenti pada fase penyisihan grup Olimpiade 2016 Rio.Namun pasangan peringkat dua dunia itu kini mengaku tidak mau dihantui kekalahan tersebut dan hanya ingin fokus menjalani pertandingan di depan mata. Hendra/Ahsan lebih bebas dan bisa bermain lepas karena tanggung jawab lebih besar kini ada dipundak juniornya pasangan ganda nomor satu dunia Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya.“Kami hanya ingin tetap fokus dan mempersiapkan diri lebih baik lagi, menikmati permainan. Tekanan pasti ada. Mungkin saat itu (di Rio 2016) kami tidak bisa bangkit dari tekanan, tetapi sekarang kami lebih rileks,” kata Hendra Setiawan seperti dikutip laman BWF, Minggu.“Apalagi Indonesia punya dua ganda putra dan tentu saja itu mempengaruhi kondisi psikologis kami,” tambah Hendra.Hendra/Ahsan mengawali kompetisi musim ini dengan cukup baik. Setelah lolos ke perempat final Yonex Thailand Open, mereka juga melaju ke semifinal satu pekan berselang dan tembus final BWF World Tour Finals.Meski demikian, pasangan berjuluk The Daddies itu tidak ingin terlalu ambisius ketika bertanding di Olimpiade Tokyo nanti. Apalagi mereka juga menyadari Olimpiade tahun ini berbeda sekali dengan edisi-edisi sebelumnya.“Saya tidak ingin terlalu ambisius. Lakukan saja selangkah demi selangkah. Medali tetap akan jadi target,” kata Ahsan.“Apa pun bisa terjadi, hal yang terjadi di Olimpiade 2016 pun bisa terulang. Meski kami menang melawan pasangan tertentu di berbagai turnamen, kami bisa saja kalah oleh mereka di Olimpiade,” sambung dia.Datang sebagai unggulan kedua, Hendra/Ahsan menempati Grup D bersama pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Woi Yik, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dari Korea Selatan, dan wakil Kanada Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura.Juara dunia tiga kali itu mencatatkan skor pertemuan 6-1 atas Chia/Soh, tetapi tertinggal 1-3 dari Choi/Seo. Sementara dengan Jason/Nyl, Hendra/Ahsan belum pernah bertemu sebelumnya.Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ditaklukkan pasangan Muhammad Rian Ardianto/Moh. Reza Pahlevi Isfahani 23-21, 13-21, 16-21 dalam laga simulasi Olimpiade Tokyo yang digelar PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga :