Rusia memamerkan prototipe jet tempur Sukhoi terbaru . Pesawat ini digadang-gadang mampu menyaingi jet tempur silluman Amerika Serikat, F-35.
Presiden Vladimir Putin menyaksikan prototipe pesawat jet tempur generasi kelima Sukhoi yang diberi nama sandi "Checkmate."
Adalah Kepala Rostec, Sergey Chemezov dan Kepala United Aircraft Corporation (UAC), Yury Slyusar, yang mempresentasikan pesawat ini kepada Putin di paviliun Sukhoi, dalam pameran dirgantara MAKS-2021 di Zhukovsky, Rusia, Selasa (20/7/2021).
Berbeda dari pesawat Sukhoi sebelumnya yang bermesin ganda, "Checkmate" memiliki mesin tunggal dan masuk dalam kelas pesawat tempur ringan.
Meski demikian, kemampuannya disebut-sebut dapat menyaingi pesawat tempur generasi kelima buatan AS, F-35.
"Pesawat tempur itu, yang diberi nama proyek "Checkmate", kemungkinan akan disebut-sebut sebagai saingan pesawat tempur siluman F-35 AS," kata Oleg Panteleyev, Kepala Badan Analisis Aviaport.
Sementara Yuri Slyusar menyebut, rencananya pesawat ini akan terbang perdana pada 2023. Pesanan pertama pesawat baru akan dikirim ke negara pemesan mulai 2026.
Menurutnya, Rusia akan memproduksi 300 pesawat ini selama 15 tahun begitu produksi massal dimulai.
Dikatakan, pesawat ini memiliki berbagai keunggulan dibanding pesawat sejenis, yaitu sulit dideteksi radar, radius tempur mencapai 1.500 kilometer dan dapat mendarat serta mengudara di landasan pendek.
Selain itu, lebih dari tujuh ton bom dan rudal dapat digotong pesawat ini. Serta yang tak kalah pentingnya biaya operasionalnya yang rendah.
"Tujuan kami adalah membuat biaya per jam terbang pesawat serendah mungkin. Membuatnya ekonomis, tidak hanya saat dibeli, tapi juga ketika dioperasikan," kata Slyusar.
Sedangkan Sergei Chemezov memberi bocoran soal harga pesawat. Menurutnya, pesawat ini dilego sekira 25-30 juta dollar AS per unit.
Belum disebutkan negara mana saja yang sudah tertarik memesannya dan apakah Indonesia juga mendapat tawaran untuk membeli pesawat ini.
Yang jelas, kata Sergei, Moskow berharap adanya pesanan dari negara-negara di Timur Tengah, Asia Pasifik, dan Amerika Latin, terutama yang sudah menggunakan pesawat tempur buatan Rusia.
Sejauh ini berbagai jenis jet tempur generasi keempat Rusia, sudah digunakan berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia yang mengoperasikan Sukhoi Su-27 dan Su-30.
CNN, Reuters