Meskipun terdengar beberapa ledakan keras, Presiden Ashraf Ghani tetap tenang melaksanakan salat. Bahkan usai salat dia melanjutkan kothbah di podium terbuka.
Pejabat Afghanistan mengatakan roket telah mendarat di dekat istana kepresidenan Afghanistan di Kabul selama salat Idul Adha. Reuters melaporkan tidak ada korban yang cedera. Sampai saat ini, masih belum diketahui siapa di balik serangan tersebut.https://www.youtube.com/watch?v=roEvubfLRpQMeskipun terdengar beberapa ledakan keras, Presiden Ashraf Ghani tetap melanjutkan salat. Roket yang ditembakkan sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat terdengar di Zona Hijau yang dijaga ketat, menampung istana dan beberapa kantor kedutaan.Setelah salat, Ghani menyampaikan kotbah dari podium terbuka yang disiarkan di media lokal. Menurut Juru Bicara Kementeriaan Dalam Negeri Mirwais Stanekzai, setidaknya tiga roket mendarat di Kabul saat dimulainya hari raya umat Islam.“Hari ini musuh Afghanistan melancarkan serangan roket di berbagai bagian kota Kabul. Semua roket menghantam tiga bagian yang berbeda. Berdasarkan informasi awal kami sampai sekarang tidak ada korban dan pihak kami terus menyelidiki,” kata Stanekzai.Sebelumnya, roket telah diarahkan ke istana kepresidenan beberapa kali dan yang terakhir pada bulan Desember. Serangan itu bertepatan dengan serangan Taliban di seluruh negeri ketika pasukan asing mengakhiri penarikan pasukan yang dijadwalkan akan selesai pada 31 Agustus.Tidak seperti beberapa tahun lalu, Taliban tidak mengumumkan gencatan senjata selama liburan hari raya tahun ini meskipun ada seruan mendesak dari masyarakat sipil Afghanistan dan masyarakat internasional untuk mengakhiri pertempuran.Pada Senin, 15 misi diplomatik dan perwakilan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Kabul mendesak Taliban untuk menghentikan serangan hanya beberapa jam setelah kelompok itu dan pemerintah Afghanistan gagal menyepakati gencatan senjata pada pembicaraan di Doha.“Serangan Taliban bertentangan langsung dengan klaim mereka. Ini telah mengakibatkan hilangnya nyawa orang Afghanistan yang tidak bersalah, termasuk melalui pembunuhan yang ditargetkan, pemindahan penduduk sipil, penjarahan dan pembakaran gedung, penghancuran infrastruktur vital, dan kerusakan jaringan komunikasi,” bunyi pernyataan itu.
Reuters
Baca Juga :