Pemerintah telah menerapkan PPKM Darurat demi menekan lonjakan kasus Covid-19 sejak 3 Juli. Terhitung hingga Sabtu (17/7), PPKM Darurat sudah berlangsung selama 15 hari.
Jelang berakhirnya PPKM Darurat pada 20 Juli, pemerintah melakukan evaluasi. Beberapa poin-poin evaluasi yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Darurat. Minta Maaf Belum Optimal Luhut menyatakan penerapan PPKM Darurat memang belum efektif dan optimal menekan mobilitas masyarakat serta laju penularan corona. Atas kondisi ini, Luhut meminta maaf."Sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali dari lubuk hati yang paling dalam saya meminta maaf ke seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan Jawa-Bali ini masih belum optimal," ujar Luhut dalam konpers virtual, Sabtu (17/7/2021).Meski demikian, Luhut menegaskan pihaknya dan semua menteri akan bekerja keras untuk menekan penularan corona varian Delta."Saya bersama jajaran kepala menteri terkait akan terus bekerja keras untuk pastikan penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan," ucapnya.
Kasus Covid-19 di DKI Sudah Menurun, Bali Akan Turun Seminggu ke Depan Luhut menuturkan, penerapan PPKM Darurat yang berlangsung 2 pekan sudah mulai menunjukkan penurunan penambahan kasus baru Covid-19. Serta pengurangan mobilitas masyarakat.Daerah yang paling terlihat hasilnya seperti DKI Jakarta dan Bali."Kami melihat ada beberapa daerah yang mencapai penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakatnya sudah cukup baik. Dan penambahan kasusnya sudah flattening dan menurun," ucap Luhut."Seperti DKI Jakarta dan saya lihat Bali juga akan menurun penambahannya dalam 1 minggu ke depan," imbuhnya.Meski begitu, Luhut memprediksi masih akan ada kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 dalam 2-3 hari ke depan.Sebab, laju penularan virus corona saat ini masih dalam masa transisi selama 14-21 hari. Alokasikan Rp 33,2 Triliun untuk Nakes hingga Obat Covid-19
Baca Juga :