Innalillahi, Menteri Penerangan RI Era Orba, Harmoko, Meninggal Dunia

Innalillahi, Menteri Penerangan RI Era Orba, Harmoko, Meninggal Dunia (Foto Dok. Istimewa)
Innalillahi, Menteri Penerangan RI Era Orba, Harmoko, Meninggal Dunia (Foto Dok. Istimewa) (Foto : )
Berita duka datang dari salah satu pejabat teras di era Orde Baru. Menteri Penerangan di era Presiden Soeharto, Harmoko, meninggal dunia.
Harmoko menghembuskan nafas terakhir hari ini, Minggu (4/7/2021) pada pukul 20.22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Hal ini dibenarkan oleh politikus Golkar Dave Laksono.Ia mengirimkan pesan berupa berita duka meninggalnya Harmoko."Sudah (meninggal). Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli pada jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin YRA," kata Dave, dikutip dari Kumparan.Dalam pesan yang berdar di WhatsApp juga beredar kabar tentang meninggalnya mantan jurnalis itu."Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin YRA ??????".Dikutip dari Tempo.co.id, Putra Harmoko, Dimas Azisoko, membenarkan kabar duka ini."Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan husnulkhatimah," kata Dimas lewat pesan singkat.Harmoko diketahui sudah sakit sejak beberapa tahun lalu. Pada Mei 2021 lalu, Dimas mengatakan kondisi kesehatan ayahnya kian menurun lantaran usia yang sepuh. Ketika itu Dimas menyebut sang ayah sudah tak bisa berkomunikasi.Hingga berita ini dibuat, belum diketahui penyebab meninggal Harmoko.Harmoko adalah politikus Golkar yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru. Ia juga pernah menjadi Ketua MPR pada masa pemerintahan B.J Habibie.Harmoko lahir di Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939. Harmoko dikenal sebagai tangan kanan Soeharto. Namun, dia juga yang menyarankan Soeharto mundur dari jabatan presiden. Hal tersebut disampaikan Harmoko, yang ketika itu menjabat sebagai Ketua DPR/MPR, pada 18 Mei 1998.