Jordan/Melati punya motivasi lebih untuk hadapi Olimpiade Tokyo 2020. Pelatih Ganda Campuran Richard Mainaky melihat pasangan Praven Jordan/Melati Daeva Oktavianti lebih bersemangat menghadapi Olympiade Tokyo.
Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang akan bergulir pada 23 Juli - 8 Agustus mendatang. Jordan/Melati yang saat ini duduk di peringkat empat dunia diharapkan menjadi suksesor Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.Sang pelatih, Richard Mainaky mengatakan, Jordan/Melati sudah menjalankan program latihan dengan maksimal, walau masih terus melakukan pembenahan di berbagai sisi. Kekalahan Jordan/Melati atas juniornya di laga simulasi tidak menjadi soal bagi pelatih kawakan tersebut."Puji syukur sampai hari ini mereka dalam keadaan baik dan sudah melakukan semua program latihan baik teknik maupun fisik secara maksimal. Yang sudah ada tetap ditingkatkan termasuk kondisi fisik Jordan dan Melati. Selain itu, ketahanan otot untuk Jordan dan Melati di sisi kelincahannya. Itu yang harus terus ditambah," ucap Richard di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur."Saya memang tidak fokus ke simulasi kemarin, saya fokus pada persiapan latihan. Jadi Jordan/Melati saat turun di simulasi dalam kondisi latihan yang volumenya tinggi, imbasnya saat bertanding ototnya masih pegal-pegal dan itu saya akui menjadi tidak maksimal penampilan mereka," tegas Richard.Lebih lanjut, Richard merasa motivasi Jordan/Melati makin hari makin membesar. Hal ini membuat ia yakin Jordan/Melati bisa menyumbang prestasi untuk Merah-Putih di Olimpiade."Saya merasa makin ke sini, Jordan/Melati makin termotivasi. Contohnya sekarang Melati setelah selesai program latihan maunya menambah program khusus. Begitu juga dengan Jordan, ia selalu minta start lebih awal di latihan sorenya," tutur Richard.Richard yang sukses membawa Tontowi/Liliyana ke podium teratas di Olimpiade Rio 2016, mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dalam menu latihan yang ia berikan saat itu dibandingkan dengan Jordan/Melati saat ini."Untuk menu latihan tidak banyak perubahan dari saat Owi/Butet di Olimpiade 2016 ke Jordan/Melati sekarang. Tetapi ada penyesuaian khusus karena setiap individu punya kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi intinya program saya tidak banyak berubah. Yang berubah mungkin intensitasnya saja, saya harus pintar menjaga form mereka karena di pandemi ini kondisinya mereka kan naik turun seiring tidak adanya pertandingan," jelas Richard."Juga biasanya saya ada training camp di luar pelatnas sebelum Olimpiade, ketika 2016 saya boyong ke Kudus selama dua minggu, tapi kalau sekarang kondisinya tidak memungkinkan. Jadi saya akan maksimalkan di pelatnas," jelasnya lagi.[caption id="attachment_475837" align="alignnone" width="900"] Sang pelatih, Richard Mainaky mengatakan, Jordan/Melati sudah menjalankan program latihan dengan maksimal, walau masih terus melakukan pembenahan di berbagai sisi. Kekalahan Jordan/Melati atas juniornya di laga simulasi tidak menjadi soal bagi pelatih kawakan tersebut. (Foto : PBSI)[/caption]Selain menyiapkan Jordan/Melati, Richard juga sudah menyiapkan regenerasi bagi dirinya sendiri. Richard menunjuk Nova Widianto asistennya untuk mendampingi Jordan/Melati bertarung di Olimpiade Tokyo 2020."Saya rasa dia (Nova) sudah siap untuk ke Olimpiade. Kemistri dengan Jordan/Melati juga bagus karena dia yang bawa juara Denmark (Terbuka 2019), Perancis (Terbuka 2019) dan All England 2020," tutup Richard.
Baca Juga :