Rumah seorang Bidan yang sekaligus dijadikan Puskesmas Pembantu di Bangkalan, Madura diserbu warga. Gara-gara ada satu keluarga yang akan dites swab antigen, setelah seorang ibu di keluarga itu positif Covid-19 dan meninggal dunia saat melahirkan di rumah sakit.
Ratusan warga Kelurahan Tonjungan, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura, menyerbu rumah Bidan Yuni Budiyanto, gara-gara ada satu keluarga yang katanya akan dilakukan tes swab antigen. Hal ini dilakukan karena di keluarga tersebut terdapat seorang ibu yang meninggal dunia saat melahirkan di RS bangkalan. Ibu itu dinyatakan positif Covid-19.[caption id="attachment_475215" align="alignnone" width="400"] Warga berbondong-bondong mendatangi rumah bidan karena kabar akan ada satu keluarga yang dites swab.(Foto: Dimas Farik)[/caption]Mendengar kabar tersebut warga langsung berbondong-bondong datangi rumah Bidan dengan penuh emosi. Bidan yang tidak ada di lokasi membuat warga bertambah marah, sehingga rumah yang sekaligus dijadikan Puskesmas Pembantu itu diamuk warga dan plang praktek Bidan dirusak.[caption id="attachment_475219" align="alignnone" width="400"]
Warga merusak papan plang praktek bidan. (Foto: Dimas Farik)[/caption]Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo, membantah bahwa Bidan tersebut akan melakukan tes swab terhadap keluarga ibu yang meninggal dunia saat melahirkan di rumah sakit Bangkalan karena terpapar covid-19.Menurutnya, Bidan itu hanya menelusuri dan mencari informasi tambahan penyakitseorang ibu tersebut sebelum meninggal dunia. Namun karena dalam situasi yang kurang tepat dimana kondisi keluarga masih berduka, memicu kemarahan warga hingga terjadi pengrusakan.Kondisi saat ini dilaporkan sudah kondusif setelah Bidan itu dipertemukan dengan warga dan keluarga yang sempat menyangka akan dites swab. Dimas Farik | Bangkalan Madura
Baca Juga :