Orang dewasa yang obesitas saat remaja cenderung menderita kesehatan yang buruk, seperti diabetes, dan serangan jantung dini.
Dalam sebuah studi yang disampaikan dalam Journal of American College of Cardiology, para peneliti University of California mengamati kesehatan 12.300 remaja selama lebih dari dua dekade saat mereka beralih ke masa dewasa.Dilansir dari India Times, para peserta tersebut diamati selama 24 tahun sebagai bagian dari US National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health.Setiap peserta berusia antara 11 hingga 18 tahun pada awal penelitian dan hampir 51 persennya adalah perempuan.Para peneliti melihat skor-z BMI (Body Mass Index) yaitu pengukuran berat relatif yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin anak.Ini bersama dengan beberapa faktor lain termasuk ras, etnis, tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, dan frekuensi konsumsi tembakau atau alkohol.Tim peneliti menemukan bahwa BMI yang lebih tinggi atau obesitas saat remaja, terkait dengan lonjakan 2,6 persen terjadinya kesehatan yang buruk secara keseluruhan saat dewasa.Rincianya adalah0,8 persen peningkatan risiko serangan jantung dini dan 8,8 persen peningkatan diabetes.Profesor Nagata, salah satu peneliti utama studi tersebut, menjelaskan bahwa temuan ini memiliki implikasi yang signifikan pada pemahaman tentang timbulnya penyakit kardiovaskular.“Studi kami menunjukkan bahwa masa remaja adalah periode waktu yang penting untuk mengoptimalkan kesehatan dan mencegah serangan jantung dini. Dokter anak harus mendorong remaja untuk mengembangkan perilaku sehat termasuk aktivitas fisik dan makanan seimbang. Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan riwayat BMI saat menilai risiko penyakit kardiovaskular dan kronis,” ungkap Nagata. PS
Baca Juga :