PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usahanya, PT Bakrie Autoparts, menyatakan siap menyediakan 70 unit bus listrik untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengadakan sebanyak 100 unit bus listrik di tahun 2021 ini.
Presiden Direktur BNBR, Anindya N. Bakrie mengatakan, unit bus listrik yang akan diproduksi ini nantinya berupa Completely Knocked Down (CKD), yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan atau karoseri lokal."Saat ini Bakrie Autoparts telah menyelesaikan pengerjaan satu unit bus listrik di perusahaan karoseri tersebut, dan siap menerima pesanan dari Transjakarta," kata Anindya dalam telekonferensi, Jumat (25/6/2021).Anindya menambahkan, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan produsen dan penyedia charger lokal untuk kebutuhan operasional bus listrik tersebut.Hal ini dilakukan demi mengedepankan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebagaimana yang kerap digembar-gemborkan oleh pemerintah."Produsen charging station ini juga sudah siap untuk produksi massal, dan sudah memenuhi aturan perlistrikan yang berlaku," ujar Anindya.Anindya menambahkan, akhir tahun ini perseroan berencana untuk melakukan groundbreaking fasilitas kendaraan listrik, di atas lahan seluas lima hektare di wilayah Bakauheni, Lampung. Fasilitas assembly line ini konstruksinya direncanakan akan berlangsung selama enam bulan, dengan nilai investasi sekitar US$50 juta."Besaran nilai working capital yang disiapkan untuk pengembangan proyek bus listrik ini sekitar US$30 juta," ujarnya. Fokus Sektor Sustainable Energy PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berkomitmen untuk fokus mengembangkan sektor sustainable energy, sebagai bagian dari upaya perseroan memasuki bisnis masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tujuang ini juga selaras dengan target-target di dalam Sustainable Development Goals (SDG).Demi mengakselerasi pertumbuhan, BNBR menerapkan strategi 'buy, build, partner', yang memberikan opsi pengembangan usaha melalui kemitraan strategis dengan pihak ketiga."Selain opsi pengembangan secara mandiri dan opsi pengembangan usaha yang bersifat anorganik," katanya.Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menekuni pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV), khususnya bus listrik dan proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT/renewable energy).Selain itu, lanjut Anindya, BNBR juga tengah menjajaki beberapa bisnis berbasis teknologi, bersama-sama dengan perusahaan venture capital dan private equity, Quantum Venture Fund.Salah satu fokus yang bakal digarap BNBR ke depannya antara lain yakni Bus Listrik atau Electric Bus. Upaya pengembangan itu diakui Anindya telah digenjot sejak 2018, melalui kerja sama BNBR dengan BYD Auto untuk mengembangkan industri bus listrik di Indonesia.Kedua perusahaan telah menyepakati empat tahap pengembangan serta produksi bus listrik ke depan. Tahap pertama adalah importasi dan unjuk produk, untuk kemudian masuk ke tahap kedua yakni penetrasi pasar. Di tahap ketiga adalah melakukan initial commercialization dan manufacturing, dan tahap keempat yakni full commercialization."Kami menyebut inisiatif kami di bus listrik ini sebagai 'Project VEKTR'," ujarnya, seperti dikutip dari VIVA.co.id.[caption id="attachment_474526" align="aligncenter" width="800"]
Presiden Direktur BNBR, Anindya N. Bakrie (Foto Tangkap Layarl)[/caption]Senada, CEO PT Bakrie Autoparts, Dino Ryandi menambahkan, bus listrik Bakrie Autoparts-BYD adalah bus listrik pertama di Indonesia, yang telah lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan seluruh ketentuan legalitas dan teknis, untuk diuji coba secara komersil oleh Transjakarta.Bus ini juga merupakan bus listrik pertama yang telah diujicoba secara komersial di jalur Transjakarta. Di mana diharapkan daerah-daerah lain juga akan mengikutinya. Sebagai pemesanan pertama, Bakrie Autoparts akan memasok 30 unit bus listrik, di mana 20 unit di antaranya telah siap digunakan oleh Transjakarta pada Juni 2021."Spesifikasi dan kapasitas bus yang digunakan ini sama dengan bus saat uji coba, dengan lantai rendah (lowdeck), dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta," ujarnya.
Baca Juga :