Miris, bocah yang masih belia tak bisa bersekolah demi merawat ibunya yang mengalami depresi sehingga ODGJ yakni orang dalam gangguan jiwa.
Sinta Murni, demikian nama bocah perempuan berumur 7 tahun itu. Ia tinggal hanya bersama ibunya, Nani, disebuah gubuk berukuran hanya 4x5 meter.Rumah yang didiami keduanya sangat tidak layak untuk dihuni. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang beberapa bagiannya sudah berlubang.Lokasinya di Desa/Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu. Untuk soal penerangan rumah, memang ada listrik namun menyambung pada tetangganya yang mau berbagi.Mengenaskan, Sinta Murni yang masih sangat belia harus rela kehilangan masa kecil karena harus merawat ibunya yang mengalami gangguan jiwa.Tak hanya merawat ibunya, Sinta Murni juga membanting tulang mencari penghasilan untuk makan sehari-hari. Usai mengurusi ibunya, Sinta Murni berkeliling mencari barang rongsokan untuk dijual.Kegiatan itu sudah dilakukan Sinta Murni sejak masih berumur 4 tahun. Artinya, selama 3 tahun belakangan ini, ia nyaris menjadi tulang punggung keluarga.Jika nasib beruntung, barang rongsokan seperti botol, almunium atau plastik bisa lumayan banyak terkumpul. Namun itu tidak setiap hari terjadi.Beruntung masih banyak tetangga yang berbaik hati. Para tetangga kerap membantu memberikan makanan kepada Sinta Murni dan ibunya.Kisah memilukan bocah Sinta Murni ini rupanya di dengar oleh tim dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).Bersama petugas motekar dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Indramayu, LPAI mengunjungi rumah Sinta Murni dan ibunya."Kondisinya memang mengkhawatirkan, soalnya ibu dari Sinta Murni ini dalam kondisi depresi," tukas Koordinator Lapangan LPAI Indramayu, Adi Wijaya.Jika nasib beruntung, barang rongsokan seperti botol, almunium atau plastik bisa lumayan banyak terkumpul. Namun itu tidak setiap hari terjadi.Beruntung masih banyak tetangga yang berbaik hati. Para tetangga kerap membantu memberikan makanan kepada Sinta Murni dan ibunya.Kisah memilukan bocah Sinta Murni ini rupanya di dengar oleh tim dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).Bersama petugas motekar dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Indramayu, LPAI mengunjungi rumah Sinta Murni dan ibunya."Kondisinya memang mengkhawatirkan, soalnya ibu dari Sinta Murni ini dalam kondisi depresi," tukas Koordinator Lapangan LPAI Indramayu, Adi Wijaya. Opih Riharjo | Indramayu, Jawa Barat
Baca Juga :