Sakit Hati Ditanya Istrinya Enak Apa Tidak, Pria Ini Nekat Membunuh Temannya

Sakit Hati Ditanya Istrinya Enak Apa Tidak, Pria Ini Nekad Membunuh Temannya (Foto lintaskudus.com)
Sakit Hati Ditanya Istrinya Enak Apa Tidak, Pria Ini Nekad Membunuh Temannya (Foto lintaskudus.com) (Foto : )
Sakit hati ditanya istrinya enak apa tidak, seorang anak punk bersama seorang temannya tega membunuh sesama anak punk.
Seperti dikutip dari lintaskudus.com,dua pelaku pembunuhan yang terjadi di tanah kosong, Desa Jepang, Kec. Mejobo, Kab. Kudus beberapa waktu lalu ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polri Kudus.Kapolres Kudus, Kapolsek Aditya Surya Dharma mengatakan, dari hasil penyidikan, pihaknya menetapkan OS dan TS sebagai tersangka pembunuh.Korban diketahui bernama Muhammad Manpalufi alias Pato (24) asal Pekalongan.Dari pengakuan pelaku, ia nekat membunuh temannya itu karena sakit hati dengan pertanyaan korban."Kedua pelaku mengaku sakit hati dengan korban. Kemudian pelaku memukul korban hingga tewas," kata AKBP Aditya Surya Dharma.Kepada awak media OS (23) warga Jombang, Jawa Timur, mengaku tak sengaja atau niat untuk membunuh Muhammad Manpalufi.Saat kejadian, dia dan teman-temannya tengah mabuk dan spontan marah. Sebabnya korban bicara seenaknya yang membuat kedua pelaku sakit hati.“Dia (korban) menghina istri saya. Dia berkata, apakah istrimu enak atau tidak? Dalam keadaan mabuk, saya sakit hati. Akhirnya saya pukul dia, sama sekali tidak ada niat untuk membunuhnya,” jelas OS dalam jumpa pers di Mabes Polri Kudus.OS mengaku memukuli korban dengan tongkat kayu, dan terus memukulinya bersama temannya, TS.Pemukulan berlanjut hingga korban Muhammad Manpalufi alias Pato, 24, tergeletak di tanah.Malam itu, kedua pelaku tidur tak jauh dari tempat korban berada. Tersangka mengaku korban baru pingsan setelah dipukul dengan tongkat dan ditinju.Ternyata, keesokan paginya pelaku mendapati korban sudah tidak bergerak. Saat diperiksa, ternyata korban sudah meninggal dunia.Menyadari aksinya, OS dan TS kemudian menutupi tubuh korban dengan daun bambu yang ada di sekitar lokasi kejadian. Kemudian pelaku melarikan diri ke Kabupaten Demak.OS mengaku sudah mengenal korban selama tiga tahun. Dia bertemu dan mengenal korban sebagai punk paralel-paralel.“Saya sudah mengenalnya sejak lama, tiga tahun. Aku mabuk bersama. Di situ saja (Mejobo),” ujarnya.