(Foto: Daily Mail/ViralPress)[/caption]Belalai itu mengambil sekantong plastik berisi beras dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Rachadawan mengatakan suaminya mengusir binatang besar itu, yang menghilang ke hutan terdekat."Gajah ini terkenal di daerah itu karena dia menyebabkan banyak kerusakan." Katanya."Dia datang ke rumah sekitar 2 bulan yang lalu dan melihat-lihat, tetapi dia tidak merusak apa pun saat itu," ungkapnya lagi."Kami telah berbicara kepada kantor margasatwa lokal dan mereka memberitahu kami untuk tidak menyimpan makanan di dapur karena baunya menarik perhatian gajah, jadi kami mengikuti saran mereka," ungkapnya.Kerusakan tembok dapur itu dipekirakan Rachadawan menelan biaya renovasi sekitar 50.000 bath (Rp 22,8 juta)."Lucu melihat gajah seperti itu, tapi saya juga khawatir dia bisa kembali lagi," ujarnya. Thailand memiliki sekitar 2.000 gajah Asia yang hidup di alam liar, tetapi sering terjadi konflik ketika mereka kontak dengan manusia di jalan dan di desa.[caption id="attachment_473409" align="alignnone" width="500"]
(Foto: Daily Mail/ViralPress)[/caption]Staf Taman Nasional negara Gajah Putih ini, percaya bahwa hewan-hewan itu telah mengubah perilaku mereka sebagai respons terhadap makanan yang tersedia dari manusia.Petugas konservasi Supanya Chengsutha mengatakan, "Penjelasan yang paling mungkin untuk situasi ini adalah gajah mencium bau makanan dan ingin memakannya.""Ini bukan karena gajah sangat lapar, karena makanan di hutan sama saja. Ada banyak dan itu tidak berubah," jelas Chengsutha."Tetapi, kadang-kadang individu gajah mengalami perubahan perilaku dan karakter, jadi tidak ada satu faktor pun mengapa mereka melakukan ini," tambahnya."Kebiasaan makan gajah juga telah berubah sekarang karena mereka lebih sering bersentuhan dengan manusia. Mereka sudah mulai menyukai makanan yang dimakan orang," jelasnya."Bisa juga karena pemburu dan jebakan di hutan telah mengganggu gajah dan telah pindah dari hutan yang dalam menuju ke arah pemukiman," katanya. Daily Mail
Baca Juga :