Forum yang mempertemukan pembuat film dengan investor dari dalam dan luar negeri, Akatara kembali digelar dengan format baru.
Setelah absen pada 2020 lalu karena pandemi Covid-19, acara yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf itu akhirnya kembali hadir.Akatara sendiri bertujuan mengembangkan ekosistem perfilman dengan menciptakan akses pembiayaan. Serta mendorong film entrepreneurship yang profesional.Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Hanifah Makarim, mengatakan, Akatara sebenarnya sudah diselenggarakan sejak 2017."Dan berkembangnya waktu, Akatara sudah cukup menjadikan sebuah platform untuk dunia perfilman. Tahun lalu kami tidak menyelenggarakan Akatara karena kondisi. Dan tahun ini kami menyelenggarakan Akatara dimulai dengan kick off pada hari ini," ujarnya.Hal itu disampaikan saat membuka rangkaian Akatara di hotel The Westin Jakarta, Selasa (15/6/2021).Lebih lanjut, Hanifah berharap, dengan kembalinya Akatara, bisa mengajak sineas Tanah Air untuk ikut serta dalam setiap rangkaian acara. Serta bisa menumbuhkan semangat perfilman untuk kembali membangun ekosistem yang sehat.Untuk rangkaian acaranya, Akatara tidak hanya berupa forum pertemuan sineas dengan investor.Tahun ini, acara tersebut akan dibuka dengan roadshow ke tiga kota. Yaitu Bandung (11-13 Juli 2021), Padang (22-24 Juli 2021) dan Palu (2-4 Agustus 2021). Kemudian, dilanjut dengan Workshop pada 9-13 Agustus 2021.Rangkaian acara berikutnya yaitu seminar online pada 24-26 Agustus 2021.Pada Oktober 2021, akan diadakan pitching forum. Yakni yang akan mempertemukan pemilik proposal dengan para sumber pembiayaan dan permodalam dalam bidang perfilman."Ini adalah waktu untuk pembuat film untuk unjuk kebolehan di depan investor dan mendapatkan pendanaan untuk film mereka," sambung Hanifah.Direktur Program Akatara, Vivian Idris, menambahkan, Akatara tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Itu karena industri perfilman global berubah akibat imbas pandemi."Akatara 2021 adalah sebuah usaha untuk ikut mendorong kebangkitan industri dan menggulirkan roda ekosistem perfilman Indonesia. Juga, menjadi ruang bagi stakeholder perfilman untuk bersama menciptakan era normal baru industri film Indonesia," katanya seperti dikutip dari VIVA.co.id.
Baca Juga :