Asosiasi Sepak Bola Finlandia (FA) membagikan hijab olahraga gratis sebagai langkah untuk meningkatkan keberagaman pemain perempuan dalam olahraga ini."Sejauh ini, FA telah membagikan puluhan hijab, yang terbuat dari bahan yang sifatnya elastis," kata Kepala Pengembangan Sepak Bola Perempuan Dewasa dan Anak-anak, Heidi Pihlaja.“Kami mendapati bahwa di Finlandia susah sekali mendapatkan pemain perempuan dari latar belakang imigran di klub-klub sepak bola. Jadi kami ingin memulai prakarsa ini untuk menerima siapapun, terlepas apapun agamanya dan apakah pemain ingin mengenakan penutup kepala atau tidak,” katanya lagi.Salah satu pemain perempuan yang menerima hijab gratis adalah Nasro Bahnaan Hulbade. Remaja berusia 13 tahun itu telah bergabung di klub VJS, di Vantaa."Bahannya tidak banyak melambai seperti bahan biasa dan kita tidak perlu memasukkannya ke dalam baju,” katanyaRekan satu klubnya, Kamila Nuh, juga sependapat. Ia mengakulebih mudah berlari dengan mengenakan hijab khusus olahraga itu.Nasro dan Kamila telah bermain sepak bola masing-masing selama 1 dan dua tahun. Mereka menyatakan gembira dan bersyukur mengetahui dari orang tua mereka mengenai hijab gratis itu.Pihlaja mengatakan, pemberian hijab gratis ini berdampak positif bagi para pemain."Jumat lalu saya membagi-bagikan hijab di sebuah klub dan salah seorang remaja di sana berkomentar, ‘Wow, keren sekali. Ini yang digunakan seluruh selebriti Muslim di seluruh dunia,” katanya.Pihlaja mengatakan masalah budaya dan biaya bukannya hijab itu sendiri, kerap kali menjadi kendala utama bagi pemain perempuan dari komunitas imigran untuk memilih olahraga ini.Tetapi menawarkan hijab memiliki “kepentingan simbolis” untuk membuat olahraga lebih mudah diakses.Meski menuai respon positif, program ini juga menuai kritik dari sejumlah kalangan yang menyoroti keberadaan imigran di Finlandia.Namun menurut Pihlaja, mereka yang mengkritik berupayamerendahkan kaum perempuan atau membawa-bawa agama ke olahraga."Kami mendukung hak setiap perempuan untuk memilih apakah mereka akan mengenakan hijab atau tidak. Ini penting. Dalam situasi di mana mereka akan menggunakan hijab, kami ingin menunjukkan bahwa mereka diterima baik dan hijab bukanlah penghalang,” tegas Pihlaja.Meningkatkan keberagamanMeski pengumuman FA tentang pemberian hijab gratis memicu komentar negatif di media sosial, masalah hijab bukan merupakan pokok pembicaraan utama di negara berpenduduk 5,5 juta orang itu.Meluasnya sentimen anti imigran memang tidak terlalu terlihat di lapangan sepak bola. Seperti tim nasional priaFinlandia yang terdiri dari sejumlah pemain berlatar belakang asing, menikmati dukungan nyaris sepenuhnya.
Guna meningkatkan kesetaraan gender, FA Finlandia pada tahun 2019 mencabut kata “perempuan” dari judul divisi kompetitif perempuan utamanya, dan menyebutnya menjadi “Liga Nasional” saja.FA juga mengumumkan gaji dan bonus yang setara bagi para pemain lelaki dan perempuan di tim nasional.
VOA Indonesia