Program vaksinasi covid-19 berbasis banjar atau dusun adat di Bali telah berjalan sesuai target yakni sebanyak 1.325.407 orang atau (44,18 persen).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, di Denpasar, Bali, pada Jumat (4/6/2021)."Kita patut bersyukur pelaksanaan program vaksinasi massal berbasis banjar telah berjalan sesuai target, sehingga jumlah penduduk yang divaksinasi mencapai 1.325.407 orang (44,18 persen) di tahap pertama," katanya.Sedangkan, warga Bali yang sudah divaksinasi lengkap atau hingga dosis kedua mencapai 636.639 orang (21,22 persen). Untuk mencapai kekebalan kelompok sesuai standar WHO, ditargetkan tiga juta dari 4,3 juta warga Bali divaksinasi COVID-19.Atas permintaan Gubernur Bali kepada Menteri Kesehatan, lanjut Suarjaya, jumlah vaksin yang sudah diberikan untuk Provinsi Bali mencapai 2.742.680 dosis per tanggal 30 Mei 2021. Vaksin langsung didistribusikan ke kabupaten/kota se-Bali."Pencapaian yang baik ini berkat kerja keras dan usaha bersama Pemerintah Provinsi Bali, Polda Bali dan Kodam IX/Udayana beserta jajaran, pemerintah kabupaten/kota se-Bali, dan segenap komponen masyarakat yang sudah tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.Untuk penanganan COVID-19 lebih cepat, kata Suarjaya, diperlukan gotong royong semua pihak. "Tumbuhnya rasa empati masyarakat luas terhadap tetangga dan orang lain menjadi hal penting," ucapnya.Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengatakan gotong royong menjadi salah satu kunci melewati masa sulit sekarang ini."Peran seorang ibu tetap menjadi utama untuk menjaga keluarganya tetap kuat. Jika kita panik, stres, dan tidak berpikir jernih, maka akan menyebabkan imunitas tubuh menurun dan mudah terserang virus penyakit ini," ucap istri Gubernur Bali itu.Sedangkan, peran ayah selaku kepala keluarga adalah harus tetap kuat melindungi istri dan anak anaknya dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya.
Baca Juga :
