Ini alasan Shin Tae-yong coret Nurhidayat dari Timnas Indonesia. Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-yong mencoret Nurhidayat Haji Haris karena melanggar disiplin.
Nurhidayat Haji Haris menjadi orang keempat yang mendapat hukuman berat dari pelatih Timnas asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Pemain belakang Nurhidayat Haji Haris terpaksa dicoret dari Timnas Indonesia yang sedang menjalani pemusatan latihan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Nurhidayat bahkan langsung dipulangkan dari Dubai ke Jakarta oleh Shin Tae-yong, pada Selasa 1 Juni 2021. Padahal Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand pada 3 Juni 2021 di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 di UEA.
Eks pemain Bhayangkara FC itu dipulangkan dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dan sudah tiba di Indonesia sejak, Selasa (1/6/2021). Nurhidayat dicoret pada H-2 menjelang pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Thailand yang akan digelar, Kamis 3 Juni 2021.
Menurut kabar, ada berbagai tindakan indisipliner yang dilakukan Nurhidayat Haji Haris yang membuatnya dicoret dari Timnas Indonesia. Alasan Shin Tae-yong mencoret Nurhidayat karena sang pemain melanggar disiplin dari tidak tepat waktu sampai soal makanan.
Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto menyebut bahwa Nurhidayat melakukan berbagai masalah indisipliner. Meski demikian Nova Arianto menutup rapat-rapat pelanggaran yang telah dilakukan oleh mantan pemain Bhayangkara FC tersebut.
Nova Arianto hanya mau mengungkapkan satu kesalahan Nurhidayat. Menurut Eks pemain Persib Bandung ini, Nurhidayat kerap bermasalah dengan pola makannya.
"Ada beberapa alasan, tetapi biar coaching staff saja yang tahu. Yang jelas, salah satunya masalah asupan makanan," ujar Nova Arianto kepada wartawan.
Nova menuturkan, Nurhidayat Haji Haris tidak mengikuti perintah Shin Tae-yong dan staf pelatih Timnas Indonesia. Pemain kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu disebut enggan mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung protein.
"Ketika Nurhidayat disuruh makan banyak protein, dia tidak mengikutinya," kata Nova.
Nova menjelaskan, pembangkangan Nurhidayat terhadap staf pelatih Timnas Indonesia dilakukan secara terang-terangan. Kekasih dari Sarah Ahmad itu menyalahi prosedur tentang makanan ketika makan bersama dengan rekan-rekannya.
"Bukan secara diam-diam karena dia makan di meja makan. Dia tidak mau mengikuti arahan staf pelatih mengenai makanan. Kami selalu memperhatikan asupan makanan yang dimakan oleh para pemain Timnas Indonesia," tutur Nova.
Sementara itu Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan bahwa federasi mendukung tindakan tegas yang diambil oleh Shin Tae-yong dalam mencoret Nurhidayat.
PSSI setuju tindakan Nurhidayat wajib dihukum dengan tegas karena telah melanggar ketentuan yang telah diumumkan oleh sang pelatih Shin Tae-yong.
"Dia indisipliner, sering tidak tepat waktu. Shin Tae-yong tidak bisa mentolerir lagi perilakunya. Untuk detailnya silakan tanya ke Coach Shin atau Direktur Teknik Indra Sjafri," kata Yunus Nusi.
Bagi Shin Tae-yong, pola makan pemain di Timnas Indonesia sangat diperhatikan dan bukan masalah sepele. Sebelumnya Shin Tae-yong pernah menegur dengan keras Rifad Marasabessy karena masalah serupa.
Malahan Shin Tae-yong sampai menjewer Rifad saat menegur pola makan pemain berposisi bek sayap itu. Bagi pelatih asal Korea, makanan menjadi salah satu kunci kesuksesan seorang atlet dalam membangun kekuatan fisiknya.
"Harus makan high protein agar bisa meningkatkan kondisi fisik mereka. Untuk meningkatkan fisik, butuh konsumsi makanan yang benar. Ada pemain yang saya tegur sedikit karena konsumsinya tidak benar," ucap Shin Tae-yong saat itu yang merujuk ke Rifad Marasabessy.
Dengan dicoretnya Nurhidayat Haji Haris maka Shin Tae-yong telah mencoret 4 pemain Timnas Indonesia akibat kasus indisipliner. Berikut daftar pemain korban ketegasan Shin Tae-yong tersebut
4 Pemain Mendapat Hukuman Pencoretan
- Serdy Ephy Fano (Timnas Indonesia U-19)
- Ahmad Afhridzal (Timnas Indonesia U-19)
- Serdy Ephy Fano (Timnas Indonesia U-19)
- Yudha Febrian (Timnas Indonesia U-19)
- Nurhidayat Haji Haris (Timnas Indonesia)
- Osvaldo Haay (Timnas Indonesia)
- Rifad Marasabessy (Timnas Indonesia)