Puluhan wisatawan ramai-ramai menyerbu batu si anak durhaka Malin Kundang di obyek wisata Pantai Air Manis, Padang Sumatera Barat, Sabtu (29/5/2021).
Memang, sejak dibuka kembali, destinasi wisata Pantai Air Manis mengalami peningkatan pengunjung.Pengunjung destinasi menawarkan legenda Batu Malin Kundang tersebut meningkat hingga seratus persen meski di hari biasa."Pasca lebaran lalu, pengunjung terpantau ramai terus. Ada 100 persen meningkatnya," ucap Kasi Destinasi Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Padang Noverman, Sabtu (29/5/2021).[caption id="attachment_467345" align="aligncenter" width="900"] Wisatawan yang menyerbu obyek wisata Batu Malin Kundang (Foto RRI)[/caption]Mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, pemerintah setempat terus melakukan pengetatan terhadap pengawasan protokol kesehatan kepada pengunjung. Mengingat, saat ini Kota Padang masih berada di dalam zona orange."Untuk memasuki obyek wisata Pantai Air Manis, pengunjung mesti melewati pemeriksaan di pintu masuk. Mulai cek suhu tubuh, mencuci tangan, dan harus menggunakan masker," ungkap Noverman."Jika ada yang abai protokol kesehatan, kami tidak segan menegur," pungkasnya, seperti dikutip dari rri.co.id.Selain pesona pantai dengan, pengunjung yang dapat berjalan kaki ke satu pulau jika pasang surut, Pantai Air Manis menyajikan objek Batu Malin Kundang.Batu Malin Kundang merupakan kaba yang berasal dari provinsi Sumatra Barat.Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu.[caption id="attachment_467346" align="aligncenter" width="900"]
Batu Malin Kundang jadi salah satu obyek wisata yang mearik bagi pengunjung (Foto Istimewa)[/caption]Sampai sekarang masih ada yang percaya jika ada ombak besar menghantam batu-batu yang mirip kapal dan manusia itu. Maka terdengar bunyi seperti lolongan jeritan manusia. Terkadang bunyinya seperti orang meratap menyesali diri, “Ampun, Bu…! Ampuun!”.
Baca Juga :